KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan kabar gembira bahwa sebanyak 23 relawan asal Malaysia yang sebelumnya ditahan oleh militer “Israel” telah dibebaskan dan kini dalam perjalanan menuju Istanbul, Turki, menggunakan pesawat khusus milik pemerintah Turki pada Sabtu petang.
Dalam pernyataan video yang disiarkan dari Kuala Lumpur, Anwar menyampaikan bahwa para relawan itu sebelumnya ditangkap dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla, yang membawa bantuan menuju Jalur Gaza.
“Alhamdulillah, sebanyak 23 relawan Malaysia yang ditahan dibawa menuju Lapangan Terbang Ramon di Israel, dan dengan pesawat khusus Turki mereka diterbangkan ke Istanbul,” ujar Anwar.
Menurutnya, para relawan akan beristirahat selama satu hingga dua malam di Istanbul untuk memulihkan kondisi fisik setelah melalui masa penahanan yang sulit, sebelum dijadwalkan kembali ke Kuala Lumpur.
“Mereka akan pulang besok malam atau lusa,” tambahnya.
Anwar mengungkapkan, proses pembebasan para relawan berjalan sangat sulit dan memakan waktu panjang, mengingat Malaysia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Karena itu, pemerintah Malaysia mengerahkan seluruh jaringan diplomatik internasionalnya, termasuk berkoordinasi dengan Turki, Mesir, dan Amerika Serikat, untuk memastikan pembebasan relawan kemanusiaan tersebut.
“Malaysia telah menghubungi pemimpin Turki dan Mesir, serta Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio, untuk membantu dalam proses negosiasi,” jelas Anwar.
Selain itu, Malaysia juga meminta bantuan dari Vietnam, yang memiliki kedutaan besar di Israel, guna memberikan dukungan konsuler.
Sebagai langkah hukum, Malaysia menunjuk kelompok advokasi ADALAH, yang dikenal memperjuangkan hak-hak warga Arab di Israel, untuk bernegosiasi langsung dengan pihak Israel.
Anwar menilai, keberhasilan pembebasan para relawan ini juga mungkin dipengaruhi oleh dinamika politik internasional terkini, termasuk rencana perdamaian yang diutarakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta bagaimana Israel dan Hamas merespons usulan tersebut.
“Kami berdoa agar semua relawan, baik dari Malaysia maupun dari negara-negara sahabat seperti Indonesia dan Eropa, berada dalam keadaan sehat, aman, dan segera dapat kembali ke keluarga masing-masing,” ucap Anwar dalam pernyataannya.
Misi Global Sumud Flotilla sebelumnya diberangkatkan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, namun diserang dan ditahan oleh militer Israel di perairan internasional.
Penahanan itu memicu kecaman dari berbagai negara, termasuk Malaysia, Indonesia, dan Turki, serta dari berbagai organisasi hak asasi manusia di dunia Islam.
(ameera/arrahmah.id)