KABUL (Arrahmah.id) – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), dalam laporan terbarunya, menyebut Afghanistan sebagai salah satu dari sepuluh negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim.
Menurut organisasi ini, meskipun berkontribusi minimal terhadap emisi karbon global, Afghanistan berada di antara sepuluh negara yang paling terdampak oleh perubahan iklim.
IOM menambahkan bahwa sejak 2022, perubahan iklim telah diakui sebagai pendorong utama perpindahan internal di Afghanistan, lansir Tolo News (4/9/2024).
Organisasi tersebut mengatakan: “Sejak tahun 2022, perubahan iklim telah menggantikan konflik sebagai pendorong utama perpindahan internal di negara ini, menurut data Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).”
Laporan tersebut juga menyebutkan kekeringan dan banjir besar dalam tiga tahun terakhir, yang menurut organisasi tersebut, telah mempengaruhi setengah dari populasi negara itu.
Laporan IOM berbunyi: “Kekeringan dan banjir yang parah telah memburuk selama tiga tahun terakhir, yang kini berdampak pada lebih dari setengah populasi Afghanistan. Kejadian-kejadian ini telah menyebabkan kekurangan air, kerusakan lahan, penggurunan, kerawanan pangan, kesulitan ekonomi dan pengungsian.”
Sebelumnya, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) juga telah melaporkan jumlah pengungsi internal mencapai lebih dari tiga juta orang. (haninmazaya/arrahmah.id)