BOGOR (Arrahmah.id) – Jumlah korban meninggal akibat runtuhnya bangunan dua lantai Madrasah Assoibiyah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kembali bertambah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, hingga Ahad (7/9/2025) malam sekitar pukul 21.30 WIB, tercatat empat orang meninggal dunia.
“Update laporan saat ini korban meninggal dunia menjadi empat orang,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, dalam keterangan tertulis, Senin (8/9/2025).
Keempat korban meninggal masing-masing adalah:
- Irni Susanti, warga Kampung Ciapus, RT 05/04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas (RS Medika Dramaga).
- Ulan, warga Kampung Ciapus, RT 02/01, Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari (RS PMI Bogor).
- Nurhayati, warga Kampung Kompas, RT 02/01, Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari (RS PMI Bogor).
- Yuli, warga Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas (RS Ummi Bogor).
Selain korban meninggal, jumlah korban luka-luka juga terus bertambah.
Lebih dari 80 orang kini masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, serta fasilitas kesehatan lainnya.
Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, turut mengunjungi para korban yang dirawat di RS PMI Bogor.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan rasa prihatin dan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa warga.
“Kami turut prihatin dan berduka cita atas musibah ini. Saya ditugaskan untuk melihat langsung kondisi saudara-saudara kita yang sedang dirawat, sementara Pak Bupati meninjau langsung ke lokasi kejadian dan rumah duka,” ujar Ade.
Ia menegaskan, seluruh biaya perawatan korban luka akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, sesuai instruksi Bupati Bogor.
“Yang terpenting, para korban ditangani dengan sebaik-baiknya. Pemerintah Kabupaten Bogor memastikan seluruh kebutuhan pasien dan keluarga terdampak akan diperhatikan,” tambahnya.
(ameera/arrahmah.id)