TEL AVIV (Arrahmah.id) — Sebuah video pada Kamis (3/7/2025) yang diunggah Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang, memperlihatkan tanda-tanda kehidupan dari Maxim Herkin dan Bar Kuperstein, dua warga negara ‘Israel’ yang diculik dari Festival Musik Nova pada 7 Oktober 2023 dan masih disandera oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Rekaman video sebelumnya diunggah Hamas pada Mei lalu, dan sisanya baru dirilis sekarang atas permintaan keluarga para sandera.
“Kami mati berdenyut, kami tidak merasa seperti manusia,” kata para sandera seperti dikutip Ynet (3/7).
“Kami berada 30 meter di bawah tanah,” lanjut para sandera.
Keluarga meminta pemerintah untuk mengupayakan pemulangan mereka sekaligus setelah hampir 2 tahun menjadi sandera Hamas. Pembebasan sandera sekaligus, untuk mencegah situasi memilih sandera mana yang berhak kembali dan mana yang harus ditinggalkan.
“Klip ini berharap agar tangisan keluarga sandera didengar, di mana kemungkinan kesepakatan sedang dinegosiasikan yang akan melibatkan pemilihan dan pembagian yang kejam berdasarkan golongan darah,” kata Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang dalam sebuah pernyataan.
“Semua 50 sandera adalah kasus kemanusiaan, di mana mereka berada dalam bahaya dan mungkin hilang selamanya.”
“Bahkan hewan tidak dapat bertahan hidup dalam kondisi seperti itu,” kata sepupu Kuperstein, Barak Oz.
Qatar melaporkan bahwa outlet media KAN (1/7/2025) telah mengajukan proposal baru kepada ‘Israel’ yang mencakup gencatan senjata 60 hari di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan.
KAN mengutip dua sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa proposal tersebut mencakup pembebasan delapan sandera ‘Israel’ pada hari pertama gencatan senjata. Dua sandera lain yang masih hidup akan dibebaskan pada hari ke-50 gencatan senjata.
Selain itu, rencana tersebut juga mencakup pemulangan jenazah 18 sandera Israel yang akan dilakukan dalam tiga tahap, meskipun tidak disebutkan jadwal khusus untuk penguburan. Pihak berwenang Qatar belum mengomentari laporan tersebut.
Kerangka kerja yang diusulkan serupa dengan rencana sebelumnya yang diajukan oleh utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff.
KAN, mengutip sumber yang mengetahui aliran tidak langsung antara ‘Israel’ dan Hamas, mengatakan perbedaan utama tetap ada, terutama mengenai ketentuan untuk mengakhiri perang dan sejauh mana ‘Israel’ akan menarik diri dari Gaza.
Pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump menyatakan optimisme tentang tercapainya kesepakatan Gaza dalam beberapa hari mendatang.
“Kami berharap (gencatan senjata) akan segera terjadi, kemungkinan besar minggu depan,” katanya. (hanoum/arrahmah.id)