KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Malaysia memulai misi lain untuk membantu warga Palestina yang menghadapi serangan “Israel”, dengan menerbangkan dua pesawat angkut, A400M, milik Royal Malaysian Air Force (RMAF) ke Pangkalan Udara Al Maza, Mesir.
Misi bantuan melalui pesawat tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, menyatakan keinginannya untuk membawa warga Palestina yang terluka ke Malaysia untuk mendapat perawatan, pada acara Aksi Solidaritas Palestina pada 4 Agustus.
Menteri Pertahanan, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin, membenarkan hal tersebut namun mengatakan rincian lebih lanjut mengenai misi tersebut akan dikomunikasikan secara rinci pada 16 Agustus, lansir Berita Harian (15/8/2024).
“Ya. Rincian lebih lanjut akan diumumkan Jumat ini (16 Agustus). Nanti saya informasikan berapa jumlahnya, kapan dan di mana akan dirawat,” ujarnya.
Menurut laporan lalu lintas udara langsung FlightRadar24, dua pesawat A400M lepas landas dari RMAF Subang, Selangor, sekitar jam 7 malam pada 13 Agustus dan mendarat di Pangkalan Udara Al Maza sekitar jam 6 pagi waktu setempat.
Di media sosial, upaya pemerintah Malaysia mendapat dukungan dan pujian dari masyarakat yang turut mendoakan keberhasilan misi tersebut.
Airbus A400M Atlas adalah pesawat angkut militer Eropa bermesin empat turboprop (turbin gas) yang dirancang oleh Airbus Defence and Space sebagai pesawat angkut udara taktis dengan kemampuan strategis.
Pesawat ini juga memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di wilayah udara dan dapat dipasang untuk melakukan tugas evakuasi medis yang dapat menampung hingga 66 tandu dan 25 personel medis.
Datuk Anwar dalam pidatonya saat aksi di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, mengatakan Malaysia bermaksud membawa sejumlah warga Palestina yang terluka dan sakit, terutama perempuan dan anak-anak, untuk dirawat di negaranya.
Menurut Datuk Anwar, dirinya telah menghubungi Presiden Mesir Mr Abdel Fattah al-Sisi untuk membantu memfasilitasi masalah tersebut.
“Insya Allah kami akan melakukan yang terbaik dan menyuarakan pandangan kami tidak peduli di depan siapa pun. Kami akan membantu yang sakit, baik dirawat di sana maupun dibawa ke sini untuk berobat. Kami akan melanjutkan tanpa kompromi.
“Pemerintah akan mengalokasikan dana. Saya berbicara dengan Gubernur Bank Negara Malaysia, Datuk Shaik Abdul Rasheed Ghaffour. Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang diberikan,” ujarnya.
Badan Berita dan Info Palestina (Wafa) sebelumnya melaporkan, otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi bahwa jumlah warga Palestina yang meninggal akibat serangan terus menerus “Israel” sejak 7 Oktober meningkat menjadi 38.584 orang, sementara lebih dari 88.800 orang terluka. (haninmazaya/arrahmah.id)