1. News
  2. Nasional

Enam Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut di Sungai Kendal, Tiga Ditemukan Meninggal dan Tiga Masih Dicari

Ameera
Rabu, 5 November 2025 / 14 Jumadil awal 1447 22:01
Enam Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut di Sungai Kendal, Tiga Ditemukan Meninggal dan Tiga Masih Dicari

KENDAL (Arrahmah.id) — Enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dilaporkan hanyut di Sungai Genting pada Selasa (4/12/2025) siang.

Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 13.53 WIB ketika para mahasiswa sedang bermain air di aliran sungai tersebut.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, tiba-tiba datang banjir bandang akibat hujan deras di bagian hulu, yang mengakibatkan enam mahasiswa terseret arus deras.

Hingga Rabu (5/11/2025), tiga mahasiswa telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara tiga lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, PMI Kendal, Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Kendal, serta warga sekitar.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Nizar, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah tersebut.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal,” ujar Nizar dalam keterangan persnya, Rabu (5/11/2025).

Ia menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban, serta berharap agar tiga mahasiswa yang masih hilang segera ditemukan dalam keadaan terbaik.

“Kami turut berbela sungkawa atas berpulangnya tiga mahasiswa terbaik UIN Walisongo, serta memanjatkan doa agar tiga mahasiswa lainnya segera ditemukan,” tambahnya.

Nizar menegaskan bahwa pihak universitas terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR untuk mendukung proses pencarian, sekaligus memberikan pendampingan kepada keluarga korban yang berada di lokasi.

“Kami menurunkan tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN untuk mendampingi keluarga korban dan membantu proses pencarian di Kendal,” ujarnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, UIN Walisongo juga menyediakan layanan konseling dan dukungan spiritual bagi mahasiswa serta keluarga yang terdampak.

Lebih lanjut, Nizar menyampaikan bahwa universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, terutama dalam hal keamanan dan mitigasi risiko.

“Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang,” tegasnya.

Ia menutup pernyataannya dengan doa agar para korban diterima di sisi Allah SWT dan keluarga diberi ketabahan.

“Semoga Allah SWT menerima amal ibadah para korban, memberikan ketabahan bagi keluarga, dan melindungi seluruh mahasiswa dalam pengabdian mereka di tengah masyarakat,” tuturnya.

(ameera/arrahmah.id)