1. News
  2. Internasional

Gaza Mati Listrik Total, ‘Israel’ Putus Jaringan Internet dan Tingkatkan Serangan

Zarah Amala
Jumat, 19 September 2025 / 27 Rabiul awal 1447 10:00
Gaza Mati Listrik Total, ‘Israel’ Putus Jaringan Internet dan Tingkatkan Serangan
Tentara 'Israel' telah memutus semua koneksi telekomunikasi dan internet di Kota Gaza, mengisolasi 800.000 warga Palestina. (Gambar: via PALTEL)

GAZA (Arrahmah.id) – Tentara ‘Israel’ memutus seluruh jaringan telekomunikasi dan internet di Gaza, membuat sekitar 800 ribu warga Palestina benar-benar terisolasi di bawah gempuran serangan.

Menurut Euro-Med Human Rights Monitor, pemutusan total ini berlangsung di tengah serangan udara tanpa henti, runtuhnya gedung-gedung tinggi, serta masuknya kendaraan militer ‘Israel’ ke dalam kota.

Perusahaan telekomunikasi Palestina menyatakan bahwa sejak Rabu (17/9/) terjadi gangguan pada layanan internet kabel dan telepon tetap di wilayah Gaza dan Gaza Utara.

Mereka menjelaskan, gangguan ini terjadi akibat serangan terhadap jalur utama pasokan jaringan di tengah agresi yang terus berlangsung. Tim teknis kini bekerja siang dan malam untuk memperbaiki kerusakan, meski harus menghadapi kondisi lapangan yang sangat berbahaya.

Kendaraan Penuh Bahan Peledak

Euro-Med Monitor juga melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, militer ‘Israel’ semakin gencar menggunakan kendaraan lapis baja yang dipasangi bahan peledak dalam jumlah besar untuk menghancurkan kawasan permukiman di pusat Kota Gaza.

Organisasi ini menyebut aksi tersebut bagian dari tujuan ‘Israel’ untuk menghancurkan kota sekaligus memaksa warganya mengungsi. Langkah ini dinilai sebagai eskalasi berbahaya dari genosida yang telah berlangsung 24 bulan berturut-turut di Jalur Gaza.

Tim Euro-Med mendokumentasikan sedikitnya 10 kendaraan jebakan diledakkan pada Rabu pagi (17/9) di Jalan 8, selatan lingkungan Tel al-Hawa. Tiga kendaraan lain juga diledakkan di antara rumah-rumah di Jalan al-Nafaq, serta beberapa lagi di sekitar Kolam Sheikh Radwan di Gaza bagian utara.

Menurut laporan Euro-Med, tentara ‘Israel’ mengubah kendaraan personel lapis baja M113 buatan Amerika yang sudah tidak terpakai menjadi robot jebakan, masing-masing membawa sedikitnya tujuh ton bahan peledak, lalu diarahkan untuk meledak di tengah kawasan padat penduduk.

Dampaknya bukan hanya kehancuran fisik dalam skala besar, tetapi juga teror psikologis sistematis. Ledakan itu menghasilkan dentuman memekakkan telinga yang mengguncang seluruh kota, membuat bangunan yang masih berdiri bergetar hebat, dan menjerumuskan warga sipil ke dalam ketakutan, trauma, serta rasa tidak aman yang tiada henti. (zarahamala/arrahmah.id)