GAZA (Arrahmah.id) – Kelompok “Ansarullah” (Houtsi) di Yaman pada Senin malam (19/5/2025) mengumumkan bahwa mereka memberlakukan blokade laut terhadap Pelabuhan Haifa di ‘Israel’. Mereka juga mengancam akan mengambil langkah-langkah tambahan sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina, dan menyatakan bahwa operasi mereka akan terus berlanjut hingga agresi dihentikan dan blokade atas Gaza dicabut.
Dalam pernyataan video yang disiarkan oleh saluran milik kelompok tersebut, Al-Masirah, juru bicara militer Houtsi, Yahya Saree, mengatakan bahwa mereka telah mulai menerapkan blokade laut terhadap Pelabuhan Haifa. Ia menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan respons atas meningkatnya agresi brutal ‘Israel’ serta kelanjutan pengepungan dan upaya kelaparan terhadap warga Gaza.
Saree menegaskan bahwa “Pelabuhan Haifa sejak saat pengumuman ini resmi masuk ke dalam daftar target.” Ia juga memperingatkan semua perusahaan yang memiliki kapal di pelabuhan tersebut, atau yang sedang menuju ke sana, agar memperhatikan isi pernyataan ini dan juga pernyataan-pernyataan yang akan datang. Ia mengingatkan keberhasilan kelompoknya dalam memblokade Pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat) yang saat ini sudah berhenti beroperasi.
Kelompok Houtsi pun menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. “Kami tidak akan ragu, dengan izin Allah, untuk mengambil langkah-langkah tambahan demi mendukung dan menyokong rakyat Palestina yang tertindas dan perlawanan mereka yang terhormat,” ujar Saree. Ia menambahkan bahwa “semua langkah dan keputusan kami terkait musuh ‘Israel’ akan berhenti ketika agresi terhadap Gaza dihentikan dan blokade dicabut.”
Sementara itu, ‘Israel’ mengancam akan membunuh pemimpin Houtsi, Abdul Malik al-Houtsi, dan telah melancarkan serangan udara ke dua pelabuhan di Yaman, yaitu Pelabuhan Hudaydah dan as-Salif.
Sebelumnya, pada Kamis lalu (15/5), Houtsi telah mengancam akan memperluas operasi militer mereka terhadap ‘Israel’, tidak lama setelah mereka menyerang Bandara Ben Gurion di Tel Aviv untuk kelima kalinya dalam waktu satu pekan. Dalam pidato yang disiarkan oleh Al-Masirah, pemimpin kelompok Houtsi menyatakan bahwa mereka akan terus memberlakukan apa yang disebutnya sebagai “blokade udara terhadap musuh ‘Israel’.” Ia mengklaim bahwa dalam satu minggu terakhir saja, kelompoknya telah melancarkan sembilan serangan dari Yaman menggunakan rudal balistik, rudal hipersonik, dan drone. Salah satu serangan yang dianggap paling signifikan adalah serangan ke arah Bandara Lod (Ben Gurion) yang disebut sebagai bagian dari upaya meneruskan blokade udara terhadap ‘Israel’.
Sebagai balasan, pekan lalu Angkatan Udara ‘Israel’ melancarkan serangan besar-besaran ke Bandara Internasional Sana’a serta sejumlah infrastruktur penting, termasuk pembangkit listrik di wilayah Haziz, Dhahban, dan Asr, serta sebuah pabrik semen di Provinsi Amran. Militer ‘Israel’ menyebut bahwa serangan ini menargetkan “infrastruktur milik Houtsi” yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan pelayaran udara dan laut.
Sejak November 2023, kelompok Houtsi telah melancarkan berbagai serangan terhadap kapal-kapal milik ‘Israel’ di Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab, serta menyerang sejumlah target di wilayah pendudukan Palestina sebagai respons atas perang genosida yang terus berlangsung di Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)