1. News
  2. Internasional

Hamas Gelar Operasi Besar-besaran Memburu Kelompok Pro-‘Israel’

Hanoum
Sabtu, 1 November 2025 / 10 Jumadil awal 1447 05:26
Hamas Gelar Operasi Besar-besaran Memburu Kelompok Pro-‘Israel’
Beberapa pemimpin milisi dan klan Gaza dari Kiri atas: Ashraf al-Mansi, pemimpin Tentara Rakyat Utara. Kiri bawah: Yasser Abu Shabab, pemimpin Pasukan Populer. Kanan atas: Hossam al-Astal, kepala Pasukan Serangan Melawan Teror. Kanan bawah: Yasser Khanidak, pemimpin klan Khanidak. [Foto: Observer]

GAZA (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengeklaim sedang bersiap untuk meluncurkan kampanye keamanan terbesar terhadap geng-geng bersenjata dan milisi yang dituduh bekerja sama dengan tentara ‘Israel’, menurut informasi eksklusif dari sumber-sumber keamanan di Kementerian Dalam Negeri Gaza seperti dilansir dari Palestine Chronicle (30/10/2025).

Sejak gencatan senjata Gaza berlaku pada 10 Oktober, gerakan perlawanan tersebut telah melakukan serangkaian serangan yang menargetkan kelompok-kelompok yang dipersenjatai dan dibiayai oleh ‘Israel’. Terbaru, Hamas melakukan pelucutan senjata klan Doghmush di Gaza.

Seorang petugas keamanan mengatakan kepada Mondoweiss, kampanye keamanan ini bertujuan untuk melenyapkan kelompok-kelompok yang terus bekerja sama dengan tentara pendudukan. Dia menekankan, menekankan bahwa milisi yang tersisa “menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan sipil dan operasi perlawanan.”

Sumber-sumber tersebut mengatakan, faksi-faksi bersenjata paling menonjol yang masih aktif termasuk “Pasukan Rakyat” yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab di Rafah timur dan “Tentara Rakyat” yang dipimpin oleh Ashraf al-Mansi di Gaza utara. Keduanya dikatakan beroperasi di wilayah-wilayah yang masih berada di bawah kendali militer ‘Israel’.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri memperkirakan jumlah anggota geng yang bekerja sama dengan pendudukan tidak melebihi beberapa ratus orang di seluruh Gaza. Mereka tak termasuk pasukan Abu Shabab yang berjumlah sekitar 2.000 anggota. “Milisinya beroperasi di sebelah timur Rafah, sepenuhnya di bawah perlindungan tentara pendudukan,” kata sumber tersebut.

Sumber keamanan senior lainnya mengatakan kepada Mondoweiss, kurang dari 80 anggota terlibat langsung dalam pembunuhan, penculikan, atau tindakan sabotase. Meski demikian, interogasi dan bukti lapangan menunjukkan bahwa orang-orang ini didanai, dipersenjatai, dan ditugaskan misi oleh tentara ‘Israel’.

Menurut penyelidikan otoritas Gaza, interogasi terhadap anggota milisi yang ditangkap mengungkapkan ‘Israel’ memasok kelompok-kelompok tersebut dengan senjata, kendaraan, makanan, dan uang tunai yang disita. Meskin demikian, ‘Israel’ menahan senjata canggih.

“Mereka membawa Kalashnikov, pistol, dan kendaraan berpenggerak empat roda modern,” kata seorang petugas. “Tetapi tidak ada senjata berat—’Israel’ tidak terlalu mempercayai mereka.”

Sumber-sumber tersebut juga mengungkap, milisi Abu Shabab telah menerima bagian terbesar dukungan ‘Israel’. “Kami memiliki rekaman yang mengonfirmasi penugasan langsung dari tentara ‘Israel’ untuk melakukan penculikan, pembunuhan, dan penyiksaan,” kata pejabat itu.

Laporan dari sumber lokal telah mengaitkan kelompok Abu Shabab dengan beberapa penculikan, termasuk penculikan Dr. Marwan al-Hums, kepala rumah sakit Kementerian Kesehatan Gaza, pada 21 Juli. Kelompok tersebut juga menculik putrinya yang merupakan seorang perawat, pada 2 Oktober.

Menurut Mondoweiss, media ‘Israel’ secara tidak langsung telah mengonfirmasi sebagian klaim Hamas. Surat kabar ‘Israel’, Haaretz, mengutip penilaian militer yang mengakui bahwa Hamas telah merebut kembali kendali atas wilayah-wilayah yang dikosongkan oleh pasukan ‘Israel’. Sebagian besar milisi lokal telah dilenyapkan atau dibubarkan.

“Kampanye ini belum berakhir,” kata seorang petugas keamanan kepada Mondoweiss. “Kami terus menangkap para kolaborator dan memantau jaringan mereka. Beberapa hari mendatang akan menyaksikan kampanye keamanan terbesar yang pernah ada, di berbagai wilayah di Gaza.” (hanoum/arrahmah.id)