GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas secara resmi telah menolak syarat-syarat baru yang ditetapkan oleh “Israel” untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza.
Pada Ahad (25/8/2024), putaran pembicaraan terakhir yang diadakan di ibu kota Mesir, Kairo, goyah dan delegasi “Israel” dan Hamas pulang tanpa mencapai kesepakatan.
Poin-poin penting dalam pembicaraan yang sedang berlangsung yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir dan Qatar termasuk kehadiran “Israel” di wilayah yang disebut Koridor Philadelpia, sebuah wilayah sempit sepanjang 14,5 kilometer di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, lansir MEMO.
Delegasi “Israel” dilaporkan telah mengusulkan untuk menempatkan kembali pasukannya di dalam Jalur Gaza, sambil mempertahankan kehadiran permanen di 12 titik penempatan, sebagian besar di bagian utara Jalur Gaza, di samping poros Netzarim.
Hamas mengatakan “Israel” telah mundur dari komitmennya pada 2 Juli untuk menarik pasukan dari Koridor dan mengajukan syarat-syarat baru lainnya, termasuk penyaringan warga Palestina yang mengungsi ketika mereka kembali ke daerah kantong yang lebih padat penduduknya ketika gencatan senjata dimulai.
“Kami tidak akan menerima diskusi tentang pencabutan dari apa yang telah kami sepakati pada 2 Juli atau persyaratan baru,” kata seorang pejabat senior Hamas, Osama Hamdan kepada TV Al-Aqsa pada Ahad. Hamdan juga mengatakan Hamas telah menyerahkan kepada para mediator tanggapannya terhadap proposal terbaru, dan mengatakan bahwa klaim AS tentang kesepakatan yang akan segera terjadi adalah salah. (haninmazaya/arrahmah.id)