HEBRON (Arrahmah.id) — Pejabat senior kelompok perlawanan Palestina Hamas Izzat al-Risheq mengatakan enam tawanan Israel yang ditemukan tewas di sebuah terowongan di Jalur Gaza selatan pada Sabtu (31/8/2024) tewas dalam serangan udara Israel.
Dilansir Al Jazeera (1/9), Al-Risheq juga menyalahkan Amerika Serikat atas “bias, dukungan, dan kemitraannya” dalam perang selama 11 bulan di wilayah yang terkepung itu.
Salah satu tawanan adalah warga negara AS-Israel, sementara yang lain adalah warga negara Rusia-Israel.
Izzat menyatakan bahwa Hamas lebih peduli dengan kehidupan para tawanannya daripada Biden, menekankan bahwa kelompok itu telah menerima usulannya dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Netanyahu menolak usulan dan resolusi itu dan pemerintahannya menyetujui tuntutan PM, yang dimaksudkan untuk menghalangi tercapainya kesepakatan guna mempertahankan kekuasaannya, kata al-Risheq.
Sebelumnya, Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan kepada wartawan bahwa pejuang Hamas “membunuh secara brutal” keenam tawanan yang jasadnya ditemukan di Rafah “beberapa saat sebelum kami sampai ke mereka”.
“Mereka diculik hidup-hidup pada pagi hari tanggal 7 Oktober oleh kelompok teror Hamas,” katanya seperti dikutip oleh The Times of Israel.
“Jasad mereka ditemukan selama pertempuran di Rafah, di sebuah terowongan, sekitar satu kilometer dari terowongan tempat kami menyelamatkan Farhan al-Qadi beberapa hari yang lalu,” katanya dalam sebuah konferensi pers, mengacu pada tawanan Israel yang ditemukan hidup-hidup di Gaza minggu lalu.
Militer Israel telah mengeluarkan pernyataan pada X yang mengonfirmasi bahwa jasad yang diambil pasukannya dari Gaza adalah milik enam tawanan. Mereka adalah Hersh Goldberg-Polin (23), Eden Yerushalmi (24), Ori Danino (25). Alex Lubnov (32), Almog Sarusi, (25), dan Carmel Gat (40).
Semuanya kecuali Gat ditawan dari festival musik Nova di Israel selatan pada 7 Oktober dan jasad mereka ditemukan di terowongan bawah tanah di Rafah, kata militer.
Militer Israel mengklaim bahwa keenamnya “dibunuh” oleh Hamas di Gaza.
Times of Israel, mengutip militer Israel, juga melaporkan bahwa keenamnya dibunuh sekitar satu atau dua hari sebelum mereka ditemukan. (hanoum/arrahmah.id)