GAZA (Arrahmah.id) – Juru bicara Hamas, Dr. Abdul Latif Al-Qanou, menegaskan bahwa Hamas telah menunjukkan sikap positif dalam negosiasi yang sedang berlangsung, sementara Perdana Menteri “Israel,” Benjamin Netanyahu, disebut sengaja mengulur waktu demi kepentingan politiknya.
Hamas: Bola Ada di Tangan “Israel”
Dalam wawancara dengan Al-Araby TV, Al-Qanou menyatakan bahwa Hamas telah menanggapi proposal mediator dengan tanggung jawab tinggi. “Kami selalu fleksibel terhadap setiap usulan yang diajukan, namun kini keputusan ada di tangan ‘Israel’,” ujarnya.
Delegasi Hamas dilaporkan telah kembali ke Kairo untuk melanjutkan pembicaraan dengan pejabat Mesir dan membahas perkembangan terbaru. Hamas juga menegaskan bahwa keputusan mereka membebaskan tawanan “Israel” Alexander adalah bentuk itikad baik dalam negosiasi.
Netanyahu Dituduh Sengaja Memperpanjang Perang
Menurut Al-Qanou, sikap Netanyahu yang terus mengulur waktu bertujuan untuk menyelamatkan karier politiknya, bukan demi kepentingan rakyatnya. Ia menegaskan bahwa Hamas tidak mengajukan tuntutan yang berlebihan, melainkan hanya meminta jaminan agar kesepakatan gencatan senjata benar-benar dilaksanakan.
“Israel” Dituduh Langgar Kesepakatan, Gaza Masih Terkepung
Hamas juga menuding “Israel” telah melanggar fase pertama kesepakatan dengan menghentikan bantuan kemanusiaan dan memperketat pengepungan Gaza selama dua minggu terakhir.
“Kami hanya ingin memastikan bahwa ‘Israel’ menjalankan perjanjian dengan jaminan dari mediator. Namun, yang terjadi justru sebaliknya—mereka terus melanggar,” tegas Al-Qanou.
Hamas menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen pada kesepakatan, tetapi tidak akan tinggal diam jika “Israel” terus mengabaikan perjanjian yang telah dibuat.
(Samirmusa/arrahmah.id)