1. News
  2. Internasional

Hanafi: Afghanistan Inginkan Hubungan Damai, Tolak Blok Militer

Hanin Mazaya
Ahad, 7 September 2025 / 15 Rabiul awal 1447 13:02
Hanafi: Afghanistan Inginkan Hubungan Damai, Tolak Blok Militer
(Foto: Tolo News)

KABUL (Arrahmah.id) – Abdul Salam Hanafi, Deputi Administrasi Kantor Perdana Menteri, menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan memastikan keamanan di Afghanistan selama Konferensi Dukungan Investasi dan Energi.

Hanafi menyatakan bahwa Afghanistan tidak pernah menyerang negara lain, melainkan pernah diserbu oleh negara lain dan mempertahankannya merupakan suatu keharusan.

Ia menambahkan: “Afghanistan, dengan kebijakan yang seimbang berdasarkan rasa saling menghormati dan keterlibatan yang konstruktif, tidak ingin bergabung dengan blok militer mana pun. Kami menginginkan hubungan yang positif dan bersahabat dengan semua negara tetangga, regional, dan ekstra-regional atas dasar saling menghormati.”

Pejabat Imarah Islam tersebut memastikan bahwa tidak ada kelompok yang akan diizinkan menggunakan wilayah Afghanistan dan menyatakan bahwa kelompok bersenjata ilegal telah diberantas, sementara produksi dan perdagangan narkotika telah menurun secara signifikan, lansir Tolo News (6/9/2025).

Ia lebih lanjut mencatat bahwa keamanan telah dibangun di seluruh negeri dan mendesak masyarakat internasional untuk bekerja sama demi stabilitas dan pembangunan Afghanistan.

Wakil Perdana Menteri mengatakan: “Untuk memastikan narkotika tidak lagi dibudidayakan atau diperdagangkan di Afghanistan, agar kaum muda tidak beralih ke kelompok pemberontak, dan agar mereka tidak dipaksa melakukan migrasi ekonomi lagi, Afghanistan membutuhkan dukungan Anda. Cairkan dana yang dibekukan dan akui Afghanistan.”

Pada konferensi yang sama, Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi mengatakan Afghanistan seharusnya tidak dilihat sebagai medan pertempuran bagi kekuatan-kekuatan yang bersaing, melainkan sebagai jembatan penghubung negara-negara. Ia juga menekankan persatuan nasional setelah gempa bumi baru-baru ini.

Ia meyakinkan bahwa hak-hak semua warga negara Afghanistan dilindungi oleh hukum Islam.

Menteri Luar Negeri Imarah Islam mengatakan: “Setelah gempa bumi, kami menyadari dua kebenaran: Pertama, bahwa warga Afghanistan, bahkan di masa-masa sulit, tidak terpecah belah oleh perbedaan etnis, regional, atau bahasa. Kedua, bahwa orang-orang dari semua provinsi, pemuda dan pengusaha sama-sama merasakan duka yang dirasakan para korban gempa Kunar, bergegas membantu, dan menjanjikan bantuan jutaan dolar.”

Hal ini terjadi setelah para pejabat Afghanistan saat ini berulang kali menekankan kebijakan luar negeri Imarah Islam yang berimbang, dengan menegaskan bahwa Afghanistan bukan lagi medan perang, melainkan titik penghubung antarnegara. (haninmazaya/arrahmah.id)