GAZA (Arrahmah.com) – Tel Aviv telah menghambat rute impor ke Jalur Gaza sejak pertengahan Juni 2007, sehingga hampir mencegah pengalihan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk air dan sistem pengolahan limbah ke daerah pesisir pantai, lapor Press TV.
Pada tahun 1967, ketika Tel Aviv mulai menduduki Gaza, pasukan Zionis membangun tiga fasilitas pengolahan limbah di sana, yang gagal untuk menghadapi sebagian besar pemasukan sampah. Sistem buruk ini diubah sejak tahun 1980.
Gaza, rumah bagi hampir 1,5 juta warga Palestina saat ini hampir empat kali lebih padat dari tahun 80-an tapi masih bergantung pada sistem yang ada.
Fasilitas yang telah disfungsional telah rusak sejak agresi militer Israel besar-besaran beberapa tahun silam. Kerusakan yang terjadi membuat beberapa limbah baku menemukan jalan menuju sumber air tanah.
Sementara itu, Tel Aviv terus memperburuk keadaan dengan membuang sebagian limbahnya ke Jalur Gaza. Tanah di jarah, wilayah laut dan udara diblokade, pasokan makanan, bahan bakar dan alat medis dari luar dihambat untuk masuk.
Pesisir Gaza menghasilkan lebih dari 500 juta meter kubik air per hari yang sepersepuluhnya diberikan kepada penduduk Gaza dan sisanya dinikmati oleh Israel. (haninmazaya/arrahmah.com)