YERUSALEM (Arrahmah.com) – Menteri energi “Israel” mengatakan pada Selasa (9/3/2021) bahwa Tel Aviv siap untuk bekerja sama dengan Turki dalam hal gas alam di Mediterania Timur, seperti dikutip Anadolu.
Yuval Steinitz berbicara kepada pers tentang proyek Pipa Gas Alam Mediterania Timur (EastMed) selama kunjungan ke pemerintahan Siprus Yunani.
Menggarisbawahi pentingnya pipa bawah air, yang dia tegaskan akan menjadi yang terpanjang dan terdalam di dunia, Steinitz mengatakan dia berharap proyek itu akan selesai dalam lima tahun.
Dia mengatakan “Israel” sebelumnya telah mengadakan pembicaraan tentang ekspor gas ke Turki, meskipun ini belum membuahkan hasil. Ia juga berharap Ankara dapat bergabung dengan Forum Gas Mediterania Timur di masa depan.
EastMed adalah proyek pipa gas alam sepanjang 1.900 kilometer yang membentang dari “Israel” ke Yunani dan kemudian ke Italia.
Kritikus mengatakan tidak mungkin untuk mengisi pipa dengan cadangan gas yang diketahui saat ini di lepas pantai Mediterania Timur “Israel” bahkan jika Mesir diikutsertakan ke dalam proyek, kelayakan proyek bermuara pada potensi penemuan cadangan baru di wilayah tersebut.
Sementara itu, pemerintahan Siprus Yunani dan “Israel” mencapai kesepakatan untuk memulai negosiasi tentang penggunaan komersial dari cadangan gas yang disengketakan di perbatasan laut mereka di Mediterania Timur, menurut laporan berita lokal.
Kesepakatan itu dicapai antara kedua belah pihak setelah perselisihan sembilan tahun dengan alasan bahwa perbatasan ladang gas Yishai “Israel” bertepatan dengan perbatasan ladang gas Aphrodite yang terletak di bagian yang diumumkan secara sepihak oleh pemerintah Siprus Yunani.
Perjanjian tersebut diumumkan oleh Natasa Pilides, menteri energi pemerintahan Siprus Yunani, dan Steinitz.
Pilides mengatakan langkah penting telah diambil untuk menyelesaikan kebuntuan sembilan tahun terkait sumber daya di laut lepas.
Memperhatikan bahwa mereka menyetujui kerangka kerja untuk menyelesaikan masalah selama kunjungan Steinitz, Pilides mengatakan pedoman tersebut akan disampaikan kepada perusahaan yang terlibat dalam proyek tersebut.
“Kerangka itu akan diatur dalam surat bersama yang sedang disiapkan. Kami berdua sangat puas saat ini setelah sembilan tahun berdiskusi,” katanya kepada wartawan.
Steinitz tiba di pemerintahan Siprus Yunani pada Senin (8/3) dan menghadiri upacara penandatanganan perjanjian untuk menghubungkan jaringan listrik kedua negara serta Yunani. (Althaf/arrahmah.com)