LONDON (Arrahmah.com) – Serangan provokatif yang dilakukan belakangan ini atas Islam dan Kaum Muslim terjadi menyusul akan terbitnya sebuah buku berjudul : “Jewel of Medina (Permata dari Madinah)” pada bulan Oktober 2008.
Ini adalah buku yang ditolak terbit di Amerika, tapi para penerbit Inggris yang seringkali membuat tulisan-tulisan dan pernyataan-pernyataan anti-Islam ‘Londonistan’ telah memutuskan untuk menerbitkannya, dengan alasan kebebasan berbicara.
Rencana Martin Rynja untuk menerbitkan novel kontroversi karya Sherry Jones berjudul “Jewel of Medina” menuai kecaman keras dari berbagai pihak, bahkan sekelompok orang melakukan aksi pelemparan bom di kantornya yang juga merupakan kantor penerbitan Gibson Square.
Walaupun isi dan sifat alami yang sesungguhnya dari buku itu yakni penghinaan atas Nabi Muhammad (SAW) dan Ibu Orang Mukmin Siti Aishah (RA) tidak diketahui, tapi media melaporkan sekelumit pikiran yang tersimpan di buku itu. Seorang Profesor Universitas Texas, Denise Spellberg, telah membaca buku itu dan mengatakan bahwa buku itu “memperolok-olok kaum Muslim dan sejarahnya” dengan dia menggambarkan buku tersebut sebagai “sangat jelek, sebuah karya yang bodoh ” dan mengatakan “Anda tidak dapat bermain-main dengan sejarah yang sakral dan merubahnya menjadi sebuah karya pornografi murahan”. Kami masih menunggu apa yang sebenarnya terdapat dalam buku itu.
“Digambarkan sebagai sebuah kisah tentang nafsu, cinta dan intrik dari seorang istri Nabi, Jewel of Medina menceritakan tentang kehidupan istri ke tiga Nabi Muhammad SAW, Aishah, pernikahannya pada usia 9 tahun, dan bagaimana dia menggunakan kecerdasan serta kekuatannya untuk bertahan dari istri lainnya”, menurut Daily Mail. Novel tersebut juga menceritakan, pada usia 14 tahun Aishah hampir mengkhianati suaminya setelah mereka berpisah ketika mereka bepergian bersama. Lalu dia diselamatkan oleh teman masa kecilnya, dia merayunya namun Aishah menolak. Berita tersebut dengan cepat menggoncangkan Madinah. Ketika dia kembali, orang-orang menuduhnya berzina. Seorang sahabat Rasul mendesaknya agar menceraikan Aishah, namun Nabi Muhammad berkata, “Aku akan melakukannya jika aku telah mengeluarkaan jantungku”.
Menanggapi hal tersebut, Sherry berkata dalam salah satu emailnya, “Saya mempunyai masalah dalam menafsirkan sejarah tersebut”
Dia juga mengatakan, “Novel tersebut hanya sepotong hasil pekerjaan yang sangat jelek”.
Deskripsi tersebut lebih cocok menggambarkan tindakan Rynja – yang tidak berkomentar apapun mengenai novel tersebut. (Hanin Mazaya/berbagai sumber)