1. News
  2. Nasional

Kedutaan Besar Arab Saudi Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Runtuhnya Ponpes Al Khuzainy di Sidoarjo

Ameera
Selasa, 7 Oktober 2025 / 15 Rabiul akhir 1447 10:47
Kedutaan Besar Arab Saudi Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Runtuhnya Ponpes Al Khuzainy di Sidoarjo

JAKARTA (Arrahmah.id) — Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada Pemerintah Republik Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia atas tragedi runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khuzainy, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Musibah tersebut menelan puluhan korban jiwa, sebagian besar merupakan santri yang sedang beribadah di musala pesantren saat kejadian.

Melalui unggahan resmi di akun X (Twitter) @KSAEmbassyID, Kedutaan Besar Arab Saudi menyatakan rasa duka cita dan solidaritas kepada bangsa Indonesia.

“Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada Pemerintah Republik Indonesia dan rakyat Indonesia yang bersaudara atas wafatnya sejumlah siswa akibat runtuhnya bangunan sekolah di Jawa Timur. Kami memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada para korban, serta memberikan ketabahan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” tulis pernyataan resmi tersebut.

Ucapan belasungkawa itu menjadi salah satu bentuk kepedulian dan persaudaraan antara Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia, terutama dalam menghadapi musibah besar yang mengguncang dunia pesantren.

Diketahui, bangunan tiga lantai di kompleks Pondok Pesantren Al Khuzainy ambruk pada Senin sore, 29 September 2025. Saat itu, puluhan santri sedang melaksanakan salat Asar berjamaah di musala yang berada di lantai bawah bangunan.

Menurut keterangan saksi, proses pengecoran sedang dilakukan di lantai atas ketika struktur bangunan tiba-tiba tidak mampu menahan beban, sehingga seluruh bagian gedung runtuh dan menimpa para santri di bawahnya.

Hingga 6 Oktober 2025, Basarnas melaporkan sedikitnya 65 orang meninggal dunia, lebih dari 100 orang luka-luka, dan beberapa lainnya masih dalam proses identifikasi. Total korban yang terdata mencapai 169 orang, terdiri dari santri dan pekerja bangunan.

(ameera/arrahmah.id)