LONDON (Arrahmah.id) – Meningkatnya kerusuhan yang menargetkan warga Muslim di Inggris membuat sebagian besar wanita Muslim dan etnis minoritas di Inggris memutuskan untuk berlatih beladiri.
Seorang ahli beladiri Maya Hassan mengajari siswanya berlatih beladiri di lapangan olahraga luar ruangan di London. Ia mengajarkan bagaimana cara menghadapi pelecehan dan membangun jaringan serta kemampuan untuk merespons serangan kekerasan dan rasis.
“Kelas beladiri ini membuat mereka lebih percaya diri,” kata Hassan pada Sabtu (10/8/2024).
“Mereka akan tahu bagaimana mencari bantuan, meningkatkan kesadaran sosial, mendeteksi ketidakstabilan dan melarikan diri dari situasi yang buruk,” lanjutnya.
Ada sekitar 30 siswi yang berada di lapangan, sebagian besar beragama Islam dan etnis minoritas (bukan ras kulit putih -red).
Instruktur seni beladiri Stewart McGill mengatakan jumlah perempuan yang mendaftar kelasnya telah meningkat sejak kerusuhan dimulai.
Dia mengajari siswa cara mempertahankan diri menggunakan tendangan dan menggunakan senjata tak terduga seperti ikat pinggang.
Salah seorang siswi muslim bernama Elza (24 tahun), mengaku merasa lebih percaya diri setelah belajar beladiri.
“Tentu saja saya tidak ingin menggunakan jurus-jurus itu, tetapi mengetahui ilmu bela diri itu sangat berguna dan bermanfaat, apalagi akhir-akhir ini banyak bermunculan rasis sayap kanan dan menyasar orang kulit berwarna,” ujarnya.
Kerusuhan di Inggris telah berlangsung lebih dari seminggu, bermula dari rumor palsu di internet bahwa tersangka yang menikam tiga gadis muda hingga tewas di Southport, adalah seorang imigran Muslim.
Para pengunjuk rasa dari sayap kanan kemudian mengepung masjid, membakar mobil, dan bentrok dengan polisi.
Mereka juga menyerang rumah dan tempat usaha milik imigran, serta menyerang hotel tempat para pencari suaka menginap. (Rafa/arrahmah.id)