1. News
  2. Internasional

Khalil al-Hayya Umumkan Berakhirnya Perang di Gaza

Zarah Amala
Jumat, 10 Oktober 2025 / 18 Rabiul akhir 1447 08:18
Khalil al-Hayya Umumkan Berakhirnya Perang di Gaza
Kepala Biro Politik Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya (QNN)

DOHA (Arrahmah.id) – Kepala Biro Politik Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, pada Kamis (9/10/2025) secara resmi mengumumkan berakhirnya perang di Jalur Gaza. Ia menyebut keputusan tersebut sebagai langkah “bertanggung jawab untuk menutup halaman menyakitkan dalam sejarah bangsa kami.”

Dalam pernyataan resminya, al-Hayya menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata telah dicapai di bawah rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat Donald Trump, setelah melalui perundingan intensif di kota Sharm el-Sheikh, Mesir. Ia mengatakan, Hamas mengikuti proses tersebut “dengan rasa tanggung jawab nasional,” dan mengajukan “tanggapan yang melindungi kepentingan rakyat Palestina serta menghindarkan mereka dari pertumpahan darah.”

Kesepakatan itu mencakup penghentian total agresi, masuknya bantuan kemanusiaan, pembukaan kembali perlintasan Rafah, serta pembebasan tahanan Palestina. Pada tahap pertama, sebanyak 250 tahanan seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan akan dibebaskan, sebagai imbalan atas pembebasan tawanan tentara ‘Israel’.

Al-Hayya menambahkan bahwa Hamas telah menerima jaminan tertulis dari para mediator dan pemerintah AS yang menegaskan bahwa perang “telah berakhir sepenuhnya.” Ia juga menekankan bahwa Hamas akan terus berkoordinasi dengan faksi-faksi Palestina lainnya untuk melaksanakan tahapan selanjutnya dari kesepakatan tersebut.

Dalam kesempatan itu, al-Hayya menyampaikan apresiasi kepada Mesir, Qatar, dan Turki atas upaya mediasi mereka, serta kepada “saudara-saudara kami di Yaman, Lebanon, Irak, dan Iran” atas dukungan yang diberikan. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada “seluruh orang merdeka di dunia yang berdiri bersama Gaza melalui konvoi bantuan dan misi solidaritas di darat maupun laut.”

“Perang telah berakhir,” ujar al-Hayya menutup pidatonya, “namun tugas kita untuk membangun kembali, menyembuhkan luka, dan menghormati pengorbanan para syuhada baru saja dimulai.” (zarahamala/arrahmah.id)