CAMBRIDGE (Arrahmah.id) — Sekelompok mahasiswa aktivis dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat melakukan aksi simbolik sebagai bentuk protes terhadap keterlibatan universitas tersebut dalam penelitian militer yang mendukung penjajahan “Israel” dan genosida di Gaza.
Dalam sebuah video yang diserahkan ke proyek seni dan solidaritas Unity of Fields, para mahasiswa yang menyebut diri mereka sebagai “ilmuwan etis” mengganti potret istri pendiri MIT — yang diketahui merupakan seorang pemilik budak — dengan potret Isabella Gibbons, seorang pejuang penghapusan perbudakan, serta Yaqeen Hammad, seorang anak Palestina berusia 11 tahun yang dibunuh oleh pasukan penjajah “Israel”.
Aksi tersebut mereka dedikasikan sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina dan komunitas Kulit Hitam yang telah lama mengalami penindasan sistemik. Dalam pernyataan mereka, para mahasiswa mengungkapkan bahwa perubahan potret itu adalah bentuk penghormatan terhadap para korban serta penolakan terhadap sejarah perbudakan dan keterlibatan MIT dalam kekejaman modern.
“Aksi ini adalah protes terhadap keterlibatan MIT dalam genosida yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan ‘Israel’. MIT terus melakukan penelitian militer untuk kepentingan Pasukan Pendudukan ‘Israel’ (IOF), yang hasilnya digunakan dalam serangan brutal terhadap warga Palestina di Gaza,” ujar salah satu aktivis dalam video tersebut.
“Kami menurunkan potret si penjajah dari singgasananya, dan membangun memorial bagi Yaqeen dan Isabella sebagai simbol solidaritas perjuangan antara rakyat Palestina dan komunitas Kulit Hitam demi pembebasan,” lanjutnya.
Video tersebut diakhiri dengan peringatan tegas: “Kami tidak akan melupakan keterlibatan MIT dalam genosida. Jika MIT tidak menghentikannya, kami yang akan menghentikannya.”
MIT hingga kini belum memberikan tanggapan resmi atas aksi tersebut.
(Samirmusa/arrahmah.id)