1. News
  2. Internasional

Menjawab Rusia, Imarah Islam Afghanistan Katakan Perbatasan Afghanistan-Tajik Sangat Aman

Hanin Mazaya
Ahad, 12 Oktober 2025 / 20 Rabiul akhir 1447 09:22
Menjawab Rusia, Imarah Islam Afghanistan Katakan Perbatasan Afghanistan-Tajik Sangat Aman
(Foto: Tolo News)

KABUL (Arrahmah.id) – Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan, menanggapi pernyataan terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin yang menekankan bahwa perbatasan antara Tajikistan dan Afghanistan harus dijaga keamanannya sepenuhnya.

Mujahid menyatakan bahwa perbatasan Afghanistan aman dan perbatasan dengan Tajikistan mendapat perhatian khusus dibandingkan dengan perbatasan lainnya.

Zabihullah Mujahid mengatakan: “Khususnya mengenai perbatasan dengan Tajikistan, Imarah Islam Afghanistan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap keamanannya. Kedua belah pihak memiliki tanggung jawab masing-masing dalam hal ini. Kami telah memenuhi tanggung jawab kami dengan baik, dan Insya Allah, kami akan terus memberikan perhatian yang lebih besar lagi.”

Sebelumnya, dalam konferensi pers yang diadakan di Dushanbe, Tajikistan, Presiden Putin menekankan pentingnya mengamankan perbatasan Afghanistan-Tajikistan, lansir Tolo News (11/10/2025).

Ia mencatat bahwa meskipun para pemimpin Afghanistan saat ini sedang berupaya untuk menstabilkan negara, masih banyak tantangan yang harus dihadapi.

Presiden Vladimir Putin menyatakan: “Kami melihat bahwa otoritas Afghanistan saat ini sedang berusaha dan melakukan segala yang mereka bisa untuk menormalkan situasi di negara ini. Namun, masih banyak masalah yang tersisa, dan para pejabat Afghanistan sendiri mengakui dan menyadari hal ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi perbatasan antara Tajikistan dan Afghanistan untuk dijaga keamanannya secara maksimal.”

Sebelumnya, dalam pertemuan puncak regional di Tajikistan, Putin juga menyebutkan bahwa Imarah Islam bersedia bekerja sama dalam memerangi terorisme dan perdagangan narkoba —upaya yang didukung Rusia.

Analis militer Mohammad Amin Zazi berkomentar: “Negara-negara besar harus mengesampingkan persaingan dan bekerja sama untuk menghilangkan akar penyebab masalah ini.”

Sayed Ebadullah Sadeq, seorang analis politik, menambahkan: “Di satu sisi, Afghanistan sedang berupaya untuk memastikan perbatasan yang aman, mencegah campur tangan atau destabilisasi dari pihaknya, dan menghentikan kelompok-kelompok teroris. Namun karena ini adalah masalah perbatasan, kerja sama bilateral diperlukan.”

Hal ini terjadi setelah Presiden Putin, dalam pertemuan sebelumnya dengan Presiden Tajikistan, menekankan perlunya Afghanistan yang merdeka dan bebas dari terorisme.  (haninmazaya/arrahmah.id)