ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Juru bicara militer Pakistan, dalam konferensi pers, membantah pernyataan juru bicara Imarah Islam Afghanistan mengenai penggunaan wilayah udara Pakistan terhadap Afghanistan dan adanya perjanjian rahasia antara Pakistan dan Amerika Serikat terkait hal ini.
Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan bahwa Islamabad tidak mengizinkan negara mana pun, termasuk Amerika Serikat, untuk melakukan hal tersebut.
Pejabat keamanan Pakistan tersebut mengatakan: “Berita ini palsu. Pakistan tidak memberikan izin kepada Amerika Serikat atau negara lain mana pun untuk menggunakan wilayahnya untuk melakukan serangan di Afghanistan. Klaim ini adalah propaganda yang tidak berdasar.”
Juru bicara militer Pakistan kembali menegaskan bahwa kekhawatiran keamanan Pakistan adalah satu-satunya masalah antara Kabul dan Islamabad, dan menambahkan bahwa jika serangan dilancarkan dari Afghanistan, gencatan senjata yang berlaku antara kedua belah pihak juga akan berakhir, lansir Tolo News (5/11/2025).
Sayed Muqadam Amin, seorang analis politik, mengatakan mengenai hal ini: “Ini bukan masalah yang harus dilihat hanya dari perspektif Pakistan; Sebaliknya, Amerika Serikat terlibat langsung, dan EImarah Islam, dengan mempertimbangkan kepentingan nasional, harus melanjutkan beberapa pertemuan dengan Amerika Serikat setelah Pakistan, dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan perjanjian Doha.
Ketegangan verbal antara Kabul dan Islamabad meningkat ketika, dalam dua hari, putaran ketiga negosiasi antara Imarah Islam Afghanistan dan Pakistan akan dimulai di Istanbul, Turki. (haninmazaya/arrahmah.id)