TEL AVIV (Arrahmah.id) — Lembaga intelejen ‘Israel’, Mossad, menolak rencana untuk menggunakan agen darat guna membunuh para tokoh kelompok perlawanan Palestina Hamas di Qatar.
Dilansir The Washington Post (15/9/2025), menurut dua orang ‘Israel’ yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa badan intelijen tersebut telah menolak rencana terbaru untuk melakukan operasi darat. Mossad dilaporkan tidak hadir dalam pernyataan resmi ‘Israel’ sebagai bentuk ketidaksetujuan.
Lalu apa alasan Mossad menolaknya, berikut alasannya:
1. Tak Ingin Merusak Hubungan Baik dengan Qatar
Kepala Mossad, David Barnea, menentang langkah tersebut “sebagian karena tindakan tersebut dapat merusak hubungan yang telah ia dan agensinya jalin dengan Qatar,” demikian dilaporkan The Washington Post. Qatar telah menjadi tuan rumah bagi Hamas dan menjadi mediator perundingan gencatan senjata, kata sumber tersebut.
2. Mossad Menarget Pemimpin Hamas dalam Jangka Panjang
Kekhawatiran Mossad membentuk kapan dan bagaimana serangan itu dilakukan. “Kita bisa menangkap mereka dalam satu, dua, atau empat tahun dari sekarang, dan Mossad tahu bagaimana melakukannya,” kata seorang Israel. “Mengapa melakukannya sekarang?”
3. Fokus Menyelamatkan Sandera
Badan intelijen Mossad menolak melaksanakan operasi darat yang direncanakan untuk membunuh para pemimpin Hamas di Doha, karena khawatir operasi tersebut akan menggagalkan perundingan gencatan senjata sandera dan merusak hubungan badan tersebut dengan Qatar, mediator utama Timur Tengah, lapor Washington Post. (hanoum/arrahmah.id)