1. News
  2. Internasional

Nablus Terkepung: ‘Israel’ Kerahkan Sniper dan Kendaraan Militer, Warga Jadi Target

Zarah Amala
Kamis, 28 Agustus 2025 / 5 Rabiul awal 1447 10:15
Nablus Terkepung: ‘Israel’ Kerahkan Sniper dan Kendaraan Militer, Warga Jadi Target
Tentara pendudukan 'Israel' di Tepi Barat yang diduduki. (Foto: Video Grab, Shehab Agency)

GAZA (Arrahmah.id) – Pasukan pendudukan ‘Israel’ melukai sedikitnya 25 warga Palestina dalam penggerebekan di Kota Nablus, Tepi Barat bagian utara, pada Rabu dini hari (27/8/2025). Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian operasi besar-besaran di berbagai wilayah Palestina yang diduduki.

Menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA, pengepungan di Kota Tua Nablus berlangsung selama sembilan jam. Dalam serangan itu, satu warga ditahan dan sejumlah keluarga dipaksa mengungsi dari rumah mereka.

Pasukan ‘Israel’ menyerbu kota dengan puluhan kendaraan militer. Tentara menyebar ke berbagai lingkungan dan memperketat pengepungan di sekitar Kota Tua. Beberapa rumah di kawasan al-Qasaba digeledah, dan warga diperintahkan untuk pergi serta tidak boleh kembali hingga siang hari.

Penembak jitu ‘Israel’ ditempatkan di kawasan Jalan Sufyan dan Alun-alun Martir di pusat kota. Beberapa toko di daerah Ras al-Ain juga digerebek.

Gas Air Mata dan Tembakan Langsung

Menurut kantor berita Anadolu, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menyatakan bahwa tim medisnya menangani 25 orang yang menderita sesak napas akibat gas air mata dalam bentrokan yang terjadi di Nablus.

Satu korban dilarikan ke rumah sakit, sementara yang lain mendapat perawatan di tempat.

Saksi mata mengatakan bentrokan meletus antara puluhan pemuda Palestina dan tentara ‘Israel’ di sekitar Kota Tua Nablus. Warga melempari tentara dengan batu, sementara pasukan ‘Israel’ membalas dengan tembakan peluru tajam, peluru berlapis karet, serta gas air mata.

Di kota Tammun sebelah tenggara, dekat Tubas, pasukan ‘Israel’ melakukan patroli militer semalam suntuk, menyebar ke berbagai lingkungan, dan menempatkan unit infanteri di pinggiran kota, menurut laporan Al Mayadeen.

Sementara itu, pemukim ilegal ‘Israel’ mendirikan pos pemukiman baru serta memperluas sejumlah pos lain di Masafer Yatta, selatan Hebron (Al-Khalil), lapor WAFA mengutip sumber lokal.

Aktivis Osama Makhamreh mengatakan kepada WAFA bahwa para pemukim mendirikan empat karavan di atas tanah Palestina di sebelah timur Khirbet Umm al-Khair. Mereka juga melanjutkan penggusuran dan penggalian tanah secara besar-besaran di sekitar desa, yang kini dikepung oleh banyak pos pemukiman.

Di saat yang sama, pemukim memperluas pos di kawasan Al-Batma dekat Khallet al-Daba’, dengan membangun beberapa unit baru. Di Sha’b al-Batma, koloni ilegal yang disebut Mitzpe Yair juga diperluas dengan penambahan karavan baru.

Menurut Quds News Network (QNN), sejumlah petani Palestina dan aktivis internasional terluka akibat serangan pemukim ‘Israel’ di kawasan Qawawis, Masafer Yatta, pada Selasa (26/8).

Ekspansi Pemukiman Ilegal

Hingga kini, enam pos besar telah didirikan di tanah Palestina di Masafer Yatta, selain lebih dari 20 pos lainnya yang tersebar di area luas, sebagian besar dibangun setelah 2021. Aktivitas pemukiman meningkat drastis sejak agresi ‘Israel’ di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.

Sehari sebelumnya, Selasa (26/8), tentara ‘Israel’ juga menyerbu Kota Ramallah selama beberapa jam. Serangan ini mengakibatkan 58 warga Palestina terluka dan tiga lainnya ditahan, menurut sumber medis yang dikutip Anadolu.

Bulan Sabit Merah Palestina dalam pernyataan terpisah menyebut bahwa dari 58 korban, delapan terluka akibat peluru tajam, lima karena serpihan, 14 terkena peluru berlapis karet, sementara 31 orang lainnya sesak napas akibat gas air mata. (zarahamala/arrahmah.id)