JAKARTA (Arrahmah.id) – Penangkapan Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (3/11/2025), mengejutkan banyak pihak.
Salah satu yang paling tak menyangka adalah Ustaz Abdul Somad (UAS), yang telah mengenal sosok Abdul Wahid secara pribadi sejak lama.
Dalam unggahan di akun Instagram-nya pada Selasa (4/11/2025), UAS menuturkan kisah perjalanan hidup Abdul Wahid yang dikenal sebagai anak yatim asal Simbar, sebuah kampung di Indragiri Hilir.
“Anak yatim di Simbar, kampung di Indragiri Hilir. Dikirim ibunya mondok ke Canduang. Lanjut kuliah di Fakultas Tarbiyah, UIN Suska Riau. Jadi kuli bangunan untuk biaya kuliah. Numpang di kantor PKB. Punya duit, kenal dengan anak gadis, baru kenal dua bulan, dia pinang sendiri, nikah,” ungkap UAS.
Menurut UAS, Abdul Wahid meniti karier politiknya dengan kerja keras hingga akhirnya duduk di DPRD Provinsi Riau, kemudian DPR RI, dan akhirnya dipercaya menjadi Gubernur Riau pada 2024.
UAS juga menceritakan momen saat Abdul Wahid menyampaikan niatnya untuk maju dalam Pilgub Riau.
“Saya sempat tanya, ‘Ada usaha. Hidup udah nyaman. Untuk apa jadi Gubernur?’ Dia jawab, ‘Saya mau bangun Riau. Masih banyak orang susah, ustaz.’”
Melihat niat baik itu, UAS menyatakan bersedia mendukung Abdul Wahid asalkan memenuhi syarat yang diajukannya.
“Saya dukung, ini 16 poin yang mesti disetujui: buat Islamic Centre, beasiswa untuk anak berprestasi, insentif guru mengaji, penyelenggara jenazah, dan seterusnya. Agustus 2024 kami keliling dari ujung Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir. Bersih. Jangan main duit,” tegas UAS.
Namun, kabar penangkapan Abdul Wahid oleh KPK menjadi pukulan berat bagi UAS. Meski kecewa, UAS tetap menyatakan dukungannya agar sahabat lamanya itu kuat menghadapi ujian hukum.
“Laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak dihempas gelombang membuat Abdul Wahid tersandung kasus hukum. Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan,” tulisnya.
Menutup unggahannya, UAS mengutip hadis riwayat At-Tirmidzi sebagai pengingat bahwa takdir Allah adalah hal yang pasti:
“Semua orang berkumpul untuk memudaratkanmu, tidak akan mampu, kecuali memang sudah takdir Allah. Pena takdir sudah terangkat, kertas takdir sudah kering.”
Kasus OTT Abdul Wahid kini tengah ditangani oleh KPK, dan masyarakat Riau menanti kelanjutan proses hukum terhadap sang gubernur yang sempat diharapkan membawa perubahan besar bagi daerahnya.
(ameera/arrahmah.id)
