GAZA (Arrahmah.id) – Seorang pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan peringatan keras bahwa 14.000 bayi berisiko meninggal dalam 48 jam ke depan jika bantuan kemanusiaan tidak sampai ke mereka, angka yang ia gambarkan sebagai “sangat mengerikan” karena ‘Israel’ terus memblokir bantuan untuk memasuki wilayah kantong tersebut.
“Kita perlu membanjiri Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan,” kata Tom Fletcher, wakil sekretaris jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan, dalam sebuah wawancara dengan BBC. “Saya ingin menyelamatkan sebanyak mungkin dari 14.000 bayi ini dalam 48 jam ke depan.”
Pada 2 Maret, ‘Israel’ mengumumkan penutupan jalur penyeberangan utama ke Gaza, memutus pasokan makanan, medis, dan kemanusiaan, yang mengakibatkan kemerosotan kondisi kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut laporan organisasi hak asasi manusia yang menuduhnya menggunakan kelaparan sebagai senjata perang melawan warga Palestina.
Laporan Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC), yang diterbitkan pekan lalu, memperingatkan bahwa hampir seperempat penduduk sipil akan menghadapi tingkat kerawanan pangan yang sangat parah (IPC Fase Lima) dalam beberapa bulan mendatang.
Namun, setelah sekitar 80 hari blokade total dan kelaparan serta kemarahan internasional yang meluas, ‘Israel’ mengizinkan truk bantuan dalam jumlah yang sangat terbatas masuk ke daerah kantong tersebut.
Pada Senin (19/5/2025), ‘Israel’ mengizinkan lima truk melintasi perbatasan, yang oleh Fletcher disebut sebagai “setetes air di lautan.”
Fletcher mengatakan ribuan truk bantuan “siap berangkat”, seraya menambahkan bahwa truk-truk tersebut berisi “makanan bayi dan nutrisi”. (zarahamala/arrahmah.id)