GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer dari Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, mengungkapkan pada Senin (26/5/2025) rincian dua operasi militer yang mereka lakukan pada Sabtu (24/5) terhadap pasukan pendudukan ‘Israel’ dan kendaraan-kendaraan mereka di Beit Lahia, Jalur Gaza utara.
Menurut pernyataan mereka, para pejuang Al-Qassam berhasil menghantam dua tank ‘Israel’ di wilayah Aslan menggunakan rudal Al-Yassin kaliber 105 mm. Selain itu, mereka juga menargetkan sekelompok tentara ‘Israel’ yang bersembunyi di dalam sebuah rumah di area yang sama dengan rudal anti-personel.
Operasi ini berlangsung di tengah klaim tentara ‘Israel’ yang menyatakan telah melakukan lebih dari 200 serangan udara di seluruh Jalur Gaza dalam 48 jam terakhir. Serangan-serangan tersebut diklaim menyasar militan, gudang senjata, peluncur roket, dan pintu masuk terowongan.
Militer ‘Israel’ juga menyatakan telah menggempur sebuah bangunan di Gaza selatan yang dituduh digunakan Hamas untuk menyimpan senjata, membombardir sekelompok individu yang disebut terlibat baku tembak dengan pasukan ‘Israel’ di selatan, serta menghancurkan sebuah bangunan di utara yang diklaim sebagai markas anggota elit Hamas.
Serangan Roket
Sementara itu, saluran televisi ‘Israel’ Channel 14 melaporkan bahwa tiga roket diluncurkan ke arah wilayah Kissufim. Dua di antaranya jatuh di dalam wilayah “envelope” Gaza (area perbatasan ‘Israel’ yang berbatasan langsung dengan Gaza).
Radio Militer ‘Israel’ melaporkan bahwa total delapan roket telah ditembakkan dari Gaza ke wilayah ‘Israel’ selama sepekan terakhir.
Harian ‘Israel’ Yedioth Ahronoth mengutip seorang pejabat militer ‘Israel’ yang mengakui bahwa Hamas berhasil memproduksi ratusan roket baru, dengan puluhan di antaranya mampu menjangkau wilayah ‘Israel’ tengah.
Sementara itu, laporan dari media ‘Israel’ Walla pada Senin juga mengungkap bahwa militer ‘Israel’ memperkirakan masih ada sekitar 40.000 pejuang bersenjata yang tersisa di Gaza, beserta sistem terowongan bawah tanah yang luas, terutama terkonsentrasi di Kota Gaza, Khan Yunis, dan kamp-kamp pengungsi di wilayah tengah. (zarahamala/arrahmah.id)