SEOUL (Arrahmah.id) – Pemerintah Kore Selatan meminta warganya untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon dan “Israel”. Seruan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
“Pemerintah Korea Selatan… berharap bahwa upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan seperti negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera tidak akan berhenti,” kata Lee Jae-woong, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, dalam sebuah briefing, seperti dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, pada Selasa (6/8/2024).
Lee mengatakan bahwa seruan ini dikeluarkan setelah tewasnya komandan Hizbullah dan terbunuhnya pemimpin biro politik Hamas di Iran.
Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh tewas di ibu kota Iran, Teheran, pekan lalu, dalam sebuah serangan yang memicu ancaman balas dendam terhadap “Israel”.
Pembunuhan ini juga memicu kekhawatiran lebih lanjut bahwa konflik di Gaza berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan bahwa lebih dari 500 warga negara Korea Selatan saat ini tinggal di “Israel” dan teradpat sekitar 120 warga Korea Selatan yang tinggal di Lebanon. (Rafa/arrahmah.id)