1. News
  2. Internasional

Pertukaran Tahanan Dimulai, Hamas Serahkan 7 Tahanan “Israel” dalam Kesepakatan Thufan Al-Aqsha

Samir Musa
Diperbaru: Senin, 13 Oktober 2025 / 21 Rabiul akhir 1447 14:46
Pertukaran Tahanan Dimulai, Hamas Serahkan 7 Tahanan “Israel” dalam Kesepakatan Thufan Al-Aqsha

GAZA (Arrahmah.id) – Hamas menyerahkan tujuh tahanan “Israel” kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dalam tahap awal pelaksanaan kesepakatan pertukaran tahanan yang menjadi bagian dari perjanjian gencatan senjata antara gerakan perlawanan Palestina dan penjajah “Israel”.

Dikutip dari Al Jazeera, militer penjajah mengonfirmasi bahwa ketujuh tahanan tersebut telah tiba di wilayah pendudukan setelah diserahkan oleh perwakilan ICRC. Rekaman eksklusif memperlihatkan kendaraan Palang Merah yang mengangkut para tahanan yang dibebaskan menuju titik pertemuan.

Pasukan penjajah menyatakan bahwa tim Palang Merah telah bergerak ke titik pertemuan kedua di selatan Jalur Gaza untuk menjemput gelombang berikutnya dari para tahanan “Israel”.

Sebelumnya, pada Senin pagi, Brigade Al-Qassam — sayap militer Hamas — telah mengumumkan daftar 20 tahanan “Israel” yang akan dibebaskan dalam tahap pertama pertukaran tahanan dalam kerangka Perjanjian Thufan Al-Aqsha.

“Sebagai bagian dari kesepakatan Thufan Al-Aqsha untuk pertukaran tahanan, kami memutuskan untuk membebaskan 20 tahanan ‘Israel’ yang masih hidup,” ungkap pernyataan resmi Hamas.

Seorang pejabat yang terlibat dalam operasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa konvoi ICRC telah bergerak menuju lokasi penyerahan para tahanan “Israel”.

Diperkirakan, ke-20 tahanan itu merupakan satu-satunya yang masih hidup dari total 48 tahanan yang masih berada di Gaza.

Rincian Para Tahanan

Menurut laporan Reuters, sebagian besar tahanan yang akan dibebaskan oleh Al-Qassam ditangkap dari lokasi Festival Nova di dekat pemukiman R’eim di selatan “Israel”. Di antara mereka adalah Avitar David (24 tahun), Alon Ohl (24), dan Avinatan Or (32).

Beberapa lainnya ditangkap dari permukiman sekitar, termasuk pasangan kembar Gali dan Ziv Berman (28), serta dua bersaudara Ariel Kunio (28) dan David Kunio (35). Dua tentara penjajah yang turut ditawan adalah Matan Angrist (22) dan Nimrod Cohen (20).

Reuters juga melaporkan bahwa di antara 48 tahanan “Israel” tersebut terdapat empat warga asing — satu warga Nepal dan tiga lainnya dari Tanzania serta Thailand. Tiga di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia, sementara nasib warga Nepal bernama Bipin Joshi masih belum diketahui.

Otoritas penjajah mengumumkan secara resmi bahwa 26 dari 48 tahanan telah meninggal berdasarkan laporan forensik dan informasi intelijen, sedangkan dua orang lainnya, termasuk Joshi, masih hilang.

Hamas menyatakan bahwa proses pemulihan jenazah para tahanan yang tewas mungkin akan memakan waktu lama karena beberapa lokasi pemakaman belum diketahui. Sebuah tim internasional khusus disebut akan membantu dalam identifikasi lokasi pemakaman tersebut.

Sebagian besar dari mereka diyakini tewas akibat serangan udara brutal “Israel” di Jalur Gaza.

Kendaraan militer “Israel” bersiaga di luar Penjara Militer Ofer di Tepi Barat sebelum pembebasan para tahanan Palestina. (AFP)

Pembebasan Tahanan Palestina

Di pihak lain, dikutip dari Israel Hayom, otoritas penjajah bersiap untuk mulai memindahkan para tahanan Palestina sejak pukul delapan pagi waktu setempat dari utara Jalur Gaza.

Kanal 24 “Israel” menyebut bahwa Lembaga Permasyarakatan Israel telah menuntaskan persiapan untuk pembebasan tahanan Palestina sesuai kesepakatan.

Pemerintah penjajah pada Senin dini hari juga mengadakan pemungutan suara darurat melalui sambungan telepon untuk menyetujui perubahan daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

Menurut laporan Channel Kan dan Jerusalem Post, perubahan tersebut meliputi penggantian dua tahanan yang sebelumnya telah dibebaskan, serta penambahan dua perempuan. Selain itu, beberapa tahanan asal Gaza diganti dengan nama lain dari kategori yang sama.

Kanal Kan menambahkan, lima tahanan Palestina tambahan telah disetujui untuk dimasukkan ke dalam daftar cadangan dari total 1.700 tahanan yang ditangkap “Israel” sejak 7 Oktober 2023. Mereka akan dibebaskan bila jumlah dalam daftar utama belum terpenuhi.

Salah satu nama dalam daftar cadangan adalah dr. Husam Abu Shafiyah, Direktur Rumah Sakit Kamel Adwan di Gaza Utara, yang diculik pasukan penjajah dari dalam rumah sakit pada Desember lalu.

(Samirmusa/arrahmah.id)