1. News
  2. Internasional

Saraya al-Quds: Tawanan ‘Israel’ Hanya Bebas lewat Kesepakatan yang Mengakhiri Perang

Zarah Amala
Rabu, 8 Oktober 2025 / 16 Rabiul akhir 1447 10:15
Saraya al-Quds: Tawanan ‘Israel’ Hanya Bebas lewat Kesepakatan yang Mengakhiri Perang
Saraya al-Quds menggambarkan Operasi Banjir Al-Aqsa sebagai tahap penting dalam sejarah konfrontasi dengan 'Israel' (media sosial)

GAZA (Arrahmah.id) – Saraya al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, mengeluarkan pernyataan pada peringatan dua tahun pertempuran Banjir Al-Aqsa, menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan operasi bersenjata terhadap ‘Israel’ dan mengulangi syarat-syaratnya terkait pembebasan para tahanan. Dalam pernyataannya, kelompok itu menegaskan bahwa “tahanan musuh tidak akan melihat cahaya kecuali melalui kesepakatan pertukaran yang mensyaratkan ‘Israel’ mengakhiri perang.”

Kelompok itu menyebut peringatan dua tahun tersebut sebagai momen penting dalam sejarah konfrontasi dengan ‘Israel’, dan menggambarkan operasi yang mereka lakukan dua tahun lalu sebagai tindakan “keberanian” yang berhasil menangkap sejumlah tentara dan perwira serta menewaskan ratusan, menurut pernyataan resminya.

Saraya al-Quds menegaskan bahwa mereka bersama seluruh faksi perlawanan tak pernah berhenti mencari cara untuk mengakhiri perang dan meringankan penderitaan rakyat Palestina. Mereka mengaku telah menunjukkan keluwesan pada rundingan-rundingan sebelumnya, dengan syarat utama penghentian perang dan pencabutan pengepungan.

Dalam pernyataannya, Saraya al-Quds menekankan bahwa senjata perlawanan digunakan “untuk membebaskan tanah dan melawan musuh,” dan tidak akan disimpan kembali sampai kedua tujuan itu tercapai. Mereka menyatakan kesiapan untuk perang pengurasan yang panjang, dan memprediksi bahwa nasib operasi yang disebut “Gideon 2” hanya akan berujung pada “kekecewaan dan kekalahan” bagi musuh.

Kelompok itu menyeru masyarakat Palestina untuk bersabar dan tabah, serta memberi penghormatan kepada batalion-batalion perlawanan di Tepi Barat, termasuk yang disebutnya sebagai batalion Jenin, Nablus, Tulkarem, Tubas, dan semua pejuang, seraya mendesak mereka meningkatkan konfrontasi dan “terus memukul musuh dengan segala kekuatan.”

Saraya al-Quds juga memuji “jiwa-jiwa para pejuang Yordania, pahlawan armada dan perahu pemecah blokade,” serta semua rakyat di dunia yang menunjukkan solidaritas. Mereka menegaskan dukungan mereka kepada para tahanan di “penjara penyiksaan dan penindasan Zionis,” sambil menekankan keyakinan bahwa kebebasan kian dekat dan pembebasan pasti akan datang.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel melanjutkan apa yang disebut banyak pihak sebagai kampanye pembunuhan massal di Gaza; konflik dua tahun terakhir itu telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina, melukai lebih dari 169.000, kebanyakan anak-anak dan perempuan, dan menyebabkan kelaparan yang merenggut nyawa sekitar 460 orang, termasuk 154 anak. (zarahamala/arrahmah.id)