1. News
  2. Internasional

The Times Ungkap Dokumen Rahasia ‘Israel’: Rencana Darurat Tiga Fase Jika Gencatan Senjata Gagal

Zarah Amala
Rabu, 8 Oktober 2025 / 16 Rabiul akhir 1447 11:00
The Times Ungkap Dokumen Rahasia ‘Israel’: Rencana Darurat Tiga Fase Jika Gencatan Senjata Gagal
Perdana Menteri 'Israel' Benjamin Netanyahu (QNN)

GAZA (Arrahmah.id)The Times mengungkap keberadaan dokumen militer rahasia ‘Israel’ yang merinci rencana darurat menyeluruh yang akan diberlakukan jika pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas runtuh.

Menurut surat kabar Inggris itu, dokumen terklasifikasi tersebut membagi rencana menjadi tiga fase utama. Setiap fase memberi sinyal bahwa ‘Israel’ berencana melanjutkan kampanye pemusnahan meskipun sudah terjadi pembebasan tawanan tentara ‘Israel’ yang ditahan Hamas. Pengungkapan ini memicu kekhawatiran akan memperdalam ketakutan warga Palestina dan para pengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang sedang menghadapi dakwaan kejahatan perang di Mahkamah Pidana Internasional.

Fase Pertama: Penguasaan Total dan “Zona Steril”

Tahap awal menitikberatkan pada penguatan kendali militer ‘Israel’ atas Gaza. Rencana itu mengusulkan pengerahan batalion tambahan untuk menyelesaikan pendudukan seluruh Jalur Gaza. Wilayah Gaza dibagi menjadi lima zona militer tertutup yang dalam dokumen disebut sebagai “zona steril”, di mana hanya pasukan ‘Israel’ yang beroperasi.

The Times menyebut zona-zona ini akan “dibersihkan sepenuhnya” dari kehadiran Hamas. Penduduk sipil dipaksa berkumpul di zona-zona yang digambarkan oleh Menteri Pertahanan ‘Israel’, Israel Katz, sebagai sebuah “kota kemanusiaan.” Beberapa tokoh politik ‘Israel’, termasuk mantan perdana menteri Yair Lapid dan Ehud Olmert, membandingkan konsep itu dengan kamp konsentrasi.

Fase Kedua: Pengusiran “Sukarela”

Tahap kedua memuat upaya mendorong warga Gaza untuk meninggalkan wilayah itu secara yang disebut “sukarela.” Kementerian Luar Negeri ‘Israel’ dikabarkan membentuk sebuah “Biro Emigrasi Sukarela” untuk mengelola proses tersebut. Biro itu akan mengkoordinasikan “koridor aman” bagi warga sipil menuju negara ketiga.

Dalam skenario tersebut, warga Gaza yang setuju angkat kaki akan dipindahkan dari wilayah pesisir ke Bandara Ramon di Eilat, lalu diterbangkan ke tujuan luar negeri yang belum ditentukan. Pengamat yang dikutip The Times menilai langkah ini mengulang pernyataan AS dan ‘Israel’ sebelumnya yang meminta penduduk Gaza pergi agar wilayah itu dapat dibangun kembali sebagai semacam “Riviera Timur Tengah.” Sementara itu, advokat hak asasi menilai gagasan itu sebagai bentuk pembersihan etnis.

Fase Ketiga: Kampanye Pembunuhan Terkoordinasi Secara Global

Fase terakhir berfokus pada kampanye terkoordinasi untuk membunuh pemimpin-pemimpin Hamas, baik di dalam maupun luar Gaza, dengan kerja sama Amerika Serikat.

Dokumen bocoran itu menyebut daftar target yang meliputi tokoh-tokoh senior Hamas seperti Khalil al-Hayya dan Khaled Mashal (yang berbasis di Qatar). Nama lain dalam daftar termasuk Izz al-Din al-Haddad dan Raed Saad di Gaza, serta Osama Hamdan, Mousa Abu Marzouk, dan Ghazi Hamad di Lebanon dan Qatar. Juga tercantum Khaled Ghanem, kepala operasi intelijen Hamas di luar Gaza.

Pengungkapan ini menambah kekhawatiran bahwa Netanyahu berencana memperpanjang kampanye pemusnahan dan merusak peluang pembicaraan gencatan senjata. Strategi yang terungkap itu mencerminkan retorika sebelumnya dari pejabat ‘Israel’ dan Amerika, termasuk Presiden Donald Trump, yang sempat menyiratkan bahwa Gaza harus “dibersihkan” terlebih dahulu sebelum proses rekonstruksi. (zarahamala/arrahmah.id)