1. News
  2. Internasional

Trump Ancam Potong Dana untuk New York Jika Zohran Mamdani Menang Pemilu Wali Kota

Zarah Amala
Rabu, 5 November 2025 / 14 Jumadil awal 1447 10:30
Trump Ancam Potong Dana untuk New York Jika Zohran Mamdani Menang Pemilu Wali Kota
Zohran Mamdani (kiri), Donald Trumo (kanan) (QNN)

NEW YORK (Arrahmah.id) – Presiden AS Donald Trump mengancam akan menahan dana federal untuk Kota New York jika Zohran Mamdani memenangkan pemilihan wali kota pada Selasa mendatang (11/11/2025), dengan menyebutnya sebagai seorang “komunis.”

Menjelang pemungutan suara, Trump melontarkan ancaman terbuka kepada para pemilih New York, “Hentikan Zohran Mamdani, atau tanggung akibatnya.”

“Jika kandidat komunis Zohran Mamdani memenangkan pemilihan wali kota New York City, sangat kecil kemungkinan saya akan memberikan dana federal, selain jumlah minimum yang diwajibkan, kepada kota pertama yang saya cintai ini,” tulis Trump di platform Truth Social. “Saya tidak ingin, sebagai presiden, menghamburkan uang yang baik untuk sesuatu yang buruk.”

Trump menambahkan, “Saya lebih memilih seorang Demokrat dengan rekam jejak keberhasilan menang, daripada seorang komunis tanpa pengalaman dan dengan catatan kegagalan total.”

Dalam wawancara di acara “60 Minutes” CBS pada Ahad malam (2/11), Trump kembali menegaskan, “Sulit bagi saya sebagai presiden untuk memberikan banyak dana kepada New York jika kota itu dipimpin oleh seorang komunis. Itu sama saja dengan membuang-buang uang.”

Sementara itu, dalam wawancara terpisah di Fox News, mantan gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, “Kita butuh wali kota yang bisa menghadapi Donald Trump.”

Ia mengulang ancaman Trump untuk memotong pendanaan dan bahkan mengirim pasukan Garda Nasional ke kota tersebut, sambil menambahkan, “Trump akan melumat Mamdani seperti pisau panas menembus mentega.”

Di sebuah acara kampanye di Astoria, Queens, Zohran Mamdani merespons langsung ancaman Trump. Ia mengatakan sudah “berbulan-bulan” mengetahui bahwa Trump akan mendukung Cuomo.

“Kini, di hari-hari terakhir ini, apa yang dulu hanya rumor dan kekhawatiran, kini menjadi nyata dan tanpa malu,” katanya, dikutip The New York Times. “Pelukan gerakan MAGA terhadap Andrew Cuomo mencerminkan pemahaman Trump bahwa Cuomo akan menjadi wali kota terbaik bagi dirinya, bukan bagi warga New York City.”

Mamdani menegaskan bahwa ancaman Trump bukanlah hukum, “Kita terlalu sering memperlakukan setiap kata yang keluar dari mulut Donald Trump seolah-olah itu sudah sah secara hukum hanya karena yang mengatakannya adalah dia.”

Ia menambahkan, “Dana federal itu bukan pemberian dari Donald Trump. Itu adalah hak warga New York.”

Survei terbaru dari Atlas Intel yang berakhir pada 30 Oktober menunjukkan Mamdani unggul 10 poin atas para pesaingnya: Mamdani: 41%, Cuomo: 34%, Sliwa: 24%

Jika menang, Mamdani akan menjadi wali kota New York pertama yang berlatar Democratic Socialist, sekaligus keturunan Asia Selatan dan beragama Muslim sejak jabatan tersebut dibentuk pada tahun 1665.

Sikap Pro-Palestina Jadi Sorotan

Pandangan Mamdani yang menyebut perang ‘Israel’ di Gaza sebagai genosida membuatnya sekaligus dikagumi dan dibenci.

Ia pernah berkata kepada jurnalis Mehdi Hasan bahwa ia akan menangkap Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu jika sang perdana menteri berkunjung ke New York.

“Sebagai wali kota, New York akan menangkap Benjamin Netanyahu. Nilai-nilai kota ini selaras dengan hukum internasional, sudah saatnya tindakan kita juga demikian,” katanya pada Desember 2024.

Pernyataan itu kemudian ia luruskan, namun dukungan terbuka Mamdani terhadap Palestina, penentangannya terhadap pendudukan ‘Israel’, serta janji untuk meninjau ulang investasi kota yang terkait ‘Israel’ membuatnya dicap “antisemit” oleh kelompok pro-‘Israel’.

Namun, jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga New York mendukung pandangannya: 78% pemilih percaya bahwa ‘Israel’ sedang melakukan genosida di Gaza, dan 79% setuju bahwa pengiriman senjata ke ‘Israel’ harus dibatasi. (zarahamala/arrahmah.id)