Al-QUDS (Arrahmah.id) – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan akan melakukan kunjungan singkat ke Tel Aviv pada Sabtu malam (11/10/2025) guna menyampaikan pidato di Knesset (“parlemen Israel”) sebagai bagian dari perayaan dimulainya pelaksanaan rencana terkait Gaza.
Seperti dikutip dari Anadolu Agency, kanal Israel ke-12 melaporkan bahwa kunjungan tersebut akan berlangsung sangat singkat dan bersifat seremonial, dalam rangka menandai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan “Israel”.
“Trump dijadwalkan tiba pada Sabtu malam menuju Minggu dini hari. Ia akan disambut secara resmi di Bandara Ben Gurion, kemudian mengunjungi Knesset, dan langsung meninggalkan ‘Israel’ tanpa agenda pertemuan lainnya,” lapor kanal tersebut, Kamis (9/10/2025).
Sementara itu, harian Yedioth Ahronoth menulis bahwa masa kunjungan Trump kemungkinan akan diperpanjang hingga Senin (13/10/2025), apabila proses pembebasan tawanan “Israel” mengalami penundaan.
Hingga Kamis malam, baik Tel Aviv maupun Washington belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai rencana kunjungan ini.
Masih menurut Anadolu Agency, utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff, bersama penasihat Gedung Putih sekaligus menantu Trump, Jared Kushner, dijadwalkan tiba lebih dulu di “Israel” pada Kamis malam (9/10/2025) untuk mempersiapkan kedatangan sang presiden.
Sebelumnya pada Kamis dini hari (9/10/2025), Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan setelah empat hari perundingan tidak langsung antara Hamas dan “Israel” di Kota Sharm El-Sheikh, Mesir. Perundingan tersebut juga dihadiri delegasi dari Turki, Mesir, dan Qatar, dengan pengawasan Amerika Serikat.
Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa kesepakatan tersebut mencakup penghentian total agresi, penarikan pasukan penjajah, masuknya bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan. Gerakan itu juga mendesak pemerintah penjajah “Israel” untuk mematuhi sepenuhnya seluruh komitmen yang tertuang dalam kesepakatan tersebut.
Sementara itu, Qatar mengonfirmasi bahwa tahap pertama dari rencana Trump telah disepakati, meliputi mekanisme penghentian perang, pembebasan tawanan, dan pembukaan akses bantuan kemanusiaan, dengan rincian lebih lanjut yang akan diumumkan kemudian.
(Samirmusa/arrahmah.id)