1. News
  2. Internasional

Turki Kecam Serangan Brutal Israel Terhadap Warga Sipil Palestina

Ameera
Diperbaru: Ahad, 1 April 2018 / 15 Rajab 1439 08:14
Turki Kecam Serangan Brutal Israel Terhadap Warga Sipil Palestina
Israeli soldiers shot tear gas across the border with Gaza on Friday as Palestinians gathered for demonstrations expected to last six weeks. Credit Jack Guez/Agence France-Presse — Getty Images Tentara Israel menembakkan gas air mata melintasi perbatasan dengan Gaza pada hari Jumat ketika warga Palestina berkumpul untuk demonstrasi yang diperkirakan berlangsung enam pekan. [Foto: AFP]

ANKARA (Arrahmah.com) – Turki mengutuk keras serangan Israel terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata,” kata juru bicara kepresidenan, Ibrahim Kalin, Jumat (30/3/2018), sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Setidaknya 14 warga Palestina terbunuh dan 1.500 lainnya terluka dalam serangan Israel pada aksi demonstrasi damai yang digelar pada hari Jumat.

Sebelumnya, seorang petani Palestina juga terbunuh ketika sebuah peluru artileri Israel menghantam tanahnya di Jalur Gaza selatan.

“Kami mengecam keras serangan Israel terhadap warga sipil Palestina yang tak bersenjata yang menghadiri demonstrasi damai di Gaza hari ini,” tegas Kalin dalam pernyataan tertulis.

Dia mengatakan bahwa tindakan yang menyebabkan korban jiwa, cedera, pelanggaran martabat manusia dan pelanggaran hukum internasional di wilayah tersebut adalah hal yang tidak bisa diterima.

“Kekerasan sistematis yang meningkat secara bertahap terhadap rakyat Palestina harus segera berakhir,” tegasnya.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional, terutama PBB untuk mengambil tindakan.”

Sejak Jumat pagi, puluhan ribu warga Gaza berkumpul di perbatasan timur sepanjang 45 kilometer dengan Israel untuk menegaskan kembali hak mereka untuk kembali ke rumah leluhur mereka di Palestina yang bersejarah.

Israel dilaporkan mengerahkan ribuan pasukan di sepanjang perbatasan untuk menghalau massa demonstrasi pada hari Jumat.

Demonstrasi besar-besaran yang disebut “Great Return March” itu juga dimaksudkan untuk menekan Israel agar mencabut blokade terhadap Gaza yang sudah berlangsung selama satu dasawarsa.

Demonstrasi itu didukung oleh hampir semua faksi politik Palestina.

(ameera/arrahmah.com)