KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Dua karakter animasi asal Malaysia, Upin dan Ipin, ikut menunjukkan kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa rombongan Global Sumud Flotilla (GSF), yaitu misi internasional pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, Palestina, yang beberapa hari terakhir menjadi sorotan dunia.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya pada Kamis (2/10), bocah kembar yang terkenal di Asia Tenggara itu menyampaikan doa untuk keselamatan seluruh peserta misi kemanusiaan tersebut.
“Upin & Ipin turut mendoakan keselamatan misi Global Sumud Flotilla. Lindungi lah delegasi Malaysia yang terlibat dan doakan usaha ini membawa harapan serta bantuan kemanusiaan buat rakyat Palestina,” tulis akun resmi @upinipinofficial.
Unggahan tersebut mendapat respons luas dari netizen Malaysia dan Indonesia. Banyak yang memuji langkah tim produksi Upin & Ipin karena ikut menyuarakan dukungan moral untuk perjuangan kemanusiaan di Gaza di tengah situasi yang kian memanas akibat tindakan represif “Israel” terhadap armada bantuan sipil.
Sebagaimana diketahui, Global Sumud Flotilla (GSF) merupakan gerakan kemanusiaan internasional yang berlayar sejak 31 Agustus 2025, membawa sekitar 40 kapal sipil berisi bantuan logistik, tenaga kesehatan, jurnalis, serta aktivis dari berbagai negara.
Di antara peserta misi tersebut terdapat aktivis lingkungan asal Swedia Greta Thunberg, yang ikut turun langsung dalam pelayaran menuju Gaza.
Namun, pada Rabu (1/10), misi kemanusiaan ini mendapat serangan dari angkatan laut Israel yang mencegat dan membajak kapal-kapal GSF di perairan internasional menjelang masuk ke wilayah Gaza.
Akibat aksi itu, lebih dari 400 aktivis dari 46 negara ditangkap dan dibawa ke Israel untuk diperiksa.
Menurut laporan Sumud Nusantara Command Centre (SNCC) yang dikutip dari MalayMail, terdapat 12 warga Malaysia yang menjadi bagian dari misi GSF.
Semua dinyatakan dalam kondisi selamat, meski dua di antaranya masih belum dapat dihubungi hingga saat ini.
Pasca insiden tersebut, Freedom Flotilla Coalition (FFC) mengumumkan pengiriman sembilan kapal tambahan untuk bergabung dengan armada GSF yang tersisa, sebagai bentuk perlawanan terhadap blokade maritim “Israel” di Gaza.
Kesembilan kapal itu adalah Abd Elkarim Eid (Thaï), Alaa Al-Najjar (King Julian), Anas Al Sharif (Fouka), Conscience, Gaza Sunbird (Neruda), Leïla Khaled (Tadzio), Milad (Algol), Soul of My Soul, dan Umm Saad (Maiden).
Hingga kini, kapal-kapal tersebut masih terpantau berada di perairan internasional Laut Mediterania, sambil menunggu koordinasi lebih lanjut dari markas besar FFC dan pihak otoritas internasional.
(ameera/arrahmah.id)