GAZA (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Palestina Hamas merilis pernyataan publik pertama dari Yahya Sinwar sejak ia diangkat sebagai pemimpin utama Hamas pada bulan Agustus lalu.
Dilansir YTNet News (11/9/2024), dalam pernyataan tertulis yang terbit Selasa (10/9) malam, Sinwar mengucapkan selamat kepada Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune atas terpilihnya kembali sebagai presiden dan menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan bagi perjuangan Palestina.
Aljazair, sebagai perwakilan Arab di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada bulan Mei lalu menyebarkan resolusi yang menuntut adanya gencatan senjata segera di Gaza dan penghentian operasi militer Israel di Kota Rafah, Gaza Selatan.
Sinwar dikenal sebagai salah satu arsitek serangan pada 7 Oktober ke Israel yang memicu perang di Gaza.
Sejak perang dimulai, Sinwar belum terlihat dan diyakini masih hidup serta bersembunyi di dalam wilayah Gaza. Israel bersumpah akan membunuhnya.
Mahkamah Pidana Internasional ICC melalui Jaksa Karim Khan mendesak agar Kamar Pra-Peradilan ICC segera mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta para pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan Mohammed Deif.
Surat perintah penangkapan ini dianggap “perlu untuk memastikan mereka tidak menghalangi atau membahayakan penyelidikan atau proses pengadilan, mencegah terus berlangsungnya kejahatan yang dituduhkan, dan/atau pencegahan kejahatan lain sesuai Statuta Roma,” tulis Karim Khan pada Senin (9/9).
Pada Mei, Khan mengumumkan bahwa ICC mengupayakan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant atas tuduhan melakukan kejahatan perang. Khan juga meminta surat perintah untuk tiga pemimpin Hamas: Sinwar, Deif, dan Ismail Haniyeh, yang dibunuh pada bulan Juli saat berkunjung ke Iran.
Dalam pengajuan terbarunya, Khan mencabut permohonan surat perintah penangkapan untuk Haniyeh yang sudah meninggal. Namun, dia tidak mencabut permintaan untuk Deif, pemimpin Hamas yang diklaim telah dibunuh oleh Israel pada bulan Juli.
Khan mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait kematian Deif dan akan mencabut permohonan jika informasi yang cukup dan dapat dipercaya membuktikan kematiannya.
Hamas hingga kini belum memberikan tanggapan atas permintaan Karim Khan untuk mempercepat penerbitan surat perintah penangkapan terhadap Sinwar dan Deif. (hanoum/arrahmah.id)