KURDISTAN (Arrahmah.com) -Para pengungsi di Kamp pengungsi Domiz di wilayah Kurdistan Irak mempersiapkan diri untuk musim dingin, demikian laporan dalam gambar yang dirilis Aljazeera, Jumat (30/11/2013). Jumlah pengungsi Suriah di wilayah Kurdistan Irak telah mencapai 200.000 . The United Nations Refugee Agency ( UNHCR ) memperkirakan bahwa jumlahnya mungkin melebihi 500.000 pada akhir 2013.
Ada sekitar 80.000 pengungsi yang saat ini tinggal di kamp Domiz, 20km sebelah tenggara kota Dohuk dan sekitar 60km dari perbatasan Suriah – Irak.
Pemerintah setempat mendirikan kamp tersebut pada April 2012. Polisi keamanan Kurdi menjamin keamanan di sana dan di daerah sekitarnya.
Pihak berwenang menjaga perbatasan tetap terbuka untuk pengungsi Suriah asal Kurdi. Pengungsi menempuh perjalanan sekitar tiga mil, melewati jalan berdebu dan berkelok-kelok menuju wilayah Kurdi Irak. Penyeberangan The Sahela merupakan rute pelarian utama bagi pengungsi Suriah asal Kurdi.
“Ketika sebuah negara secara fisik hancur, rakyatnya sekarat dan melarikan diri, negara dan segala fasilitasnya hancur, hal yang paling penting yang bisa dilakukan oleh negara-negara tetangga konflik adalah menjaga agar perbatasan kedua negara tetap terbuka bagi warga yang ingin mengungsi. Wilayah Kurdistan merupakan “jangkar” perdamaian dan stabilitas dari beberapa negara yang bermasalah di dunia,” kata António Guterres, kepala UNHCR.
Guterres menyebutkan bahwa konflik Suriah merupakan ancaman terburuk untuk perdamaian dan keamanan global sejak abad terakhir. Kita sedang menyaksikan kematian dan kehancuran, runtuhnya negara dan penderitaan rakyat banyak.”
Guterres mencatat bahwa semua badan-badan bantuan secara dramatis kekurangan dana pada saat jutaan warga Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan di Suriah dan jumlah pengungsi yang berjumlah hampir dua juta jiwa. (ameera/arrahmah.com)