SURIAH (Arrahmah.com) – Pada hari kelima Ramadhan, Allah subhanahu wat’ala membuka kebobrokan Daulah Al-Baghdadi (ISIS) untuk kesekian kalinya. Namun, hal tersebut tentu akan sangat sulit diterima oleh para pengikutnya.
Dengan demikian, atas nama kecintaannya terhadap Muslimin yang terkecoh oleh tanzhim bermanhaj bathil itu, Syaikh Dr. Abdullah bin Muhammad Al-Muhaysini, salah seorang pemimpin berpengaruh Mujahidin Suriah, memberikan tausyiahnya. Pesan tertulis ini dipublikasikan pada JPI pada Senin (6/7/2015).
Semoga nasihat beliau (hafizhahullah) dapat membuka hati saudara-saudara kita yang masih kebingungan atas fitnah akhir zaman yang dihasilkan ISIS terhadap kaum Muslimin dan mengembalikan mereka kepada manhaj yang diridhoi Allah Subhanahu wa ta’ala.
Dengan nama Allah, yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang.
Hari Kelima Ramadhan
Oleh: Syaikh Dr Abdullah bin Muhammad Al-Muhaysini Hafidzahullah
Segala puji bagi Allah, Shalawat dan Salam tercurahkan atas Nabi dan utusan-Nya yang paling mulia.
رب اشرح لي صدري ويسر لي أمري واحلل عقدة من لساني يفقهوا قولي
Pernyataan ini sangat penting. Saya menulisnya sebagai nasehat, “yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan keterangan yang nyata (pula).” (QS Al-Anfal: 42).
Dan saya memohon kepada Allah SWT agar pernyataan ini bermanfaat bagi penulis, dan untuk pembaca.
Pernyataan ini ditulis dalam bahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam lima bahasa: Inggris, Rusia, Jerman, Perancis dan Kurdistan, karena pentingnya bagi umat Islam pada umumnya dan kepada mujahidin di seluruh dunia pada khususnya.
Saya memberinya judul “Hari kelima Ramadhan” karena hari ini adalah hari yang berbeda bagi mereka yang mengikuti masalah ini; maksud saya, masalah soal Jamaah Al-Baghdadi/ISIS.
Adapun bagi saya, hari ini bukanlah hari yang berbeda. Karena (kesesatan ISIS) telah sangat jelas bagi saya sejak dulu. Tapi orang yang melihat, tidaklah seperti orang yang mendengar.
Hari ini telah jelas perbedaan bagi setiap orang yang mencari kebenaran mengenai organisasi Al-Baghdadi dan masih merasa bingung, karena kesabaran pendukung Al-Baghdadi dan publikasi mereka yang kuat.
Jadi, setiap kali kita mengatakan sesuatu tentang ISIS dan menjelaskannya kepada orang-orang, para pendukung Al-Baghdadi membantah dan menyanggahnya, didukung dengan publikasi yang meyakinkan. Ini membuat para pendengar bingung dan berkata: “Masalah ini adalah antara dua pihak, dan setiap pihak harus memiliki bukti.”
Lalu, mereka (pendukung ISIS) mulai mencari bukti-bukti, dan para pendukung ini datang membawa tuduhan palsu yang diada-adakan. Untuk alasan ini, para pendengar kebingungan dan lebih suka diam dan tawaqquf.
Tapi hari ini di (hari kelima di bulan Ramadhan) dengan kehendak Allah topeng itu telah disingkap. Allah membongkar kedok juru bicara mereka (Al-Adnani) di depan mata kepala orang-orang dalam permasalahan substansial yang merupakan keputusan atas organisasi kriminal ini, maksud saya; masalah mereka mengkafirkan kaum Muslimin dengan secara tidak adil.
Ya, sungguh semenjak Mubahalah Al-Adnani dan perkataannya yang mengatakan bahwa laknat Allah akan ditimpakan atasnya, jika mereka mengkafirkan sesiapa yang menyelisihi mereka, sejak saat itu saya menunggu sunnatullah dengan dibongkar kedoknya.
Dan sungguh saya ketika itu sangat yakin akan hal itu, tapi saya sekalipun tidak menyangka Allah membuka kedoknya melalui lisannya sendiri, Maha Suci Allah, Baginya kebijaksanaan yang agung!
Semua orang tahu bahwa sifat yang paling menonjol dari kaum Khawarij adalah membunuh kaum Muslimin sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam,
“يقتلون أهل الإسلام”
“Mereka membunuh orang-orang Islam”.
Pembunuhan terhadap kaum Muslimin dapat terjadi karena mereka (khawarij) telah menganggap mereka kafir.
Sifat utama kaum Khawarij sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama seperti, mensifati kelompok Khawarij dengan perbuatan mereka membunuh kaum Muslimin, dan menghalalkan darah kaum Muslimin, dan mengkafirkan kaum Muslimin dengan secara tidak adil. Inilah karakteristik mereka yang sangat jelas.
Mari kita berbicara tentang sifat yang berbahaya, yaitu mengkafirkan kaum Muslimin secara tidak adil.
Saya telah melaporkannya setahun yang lalu, dan aku bersaksi kepada Allah atas sikap saya yang terjadi pada saya secara individu ketika saya menghadapi orang kedua di Jamaah mereka yang bernama Al-Anbari.
Aku memasuki ruangannya ketika pertempuran terjadi di lingkungan Tebing Al-Muhandisin di Aleppo. Saya berkata kepadanya:
“Wahai fulan! Pertempuran mulai berkecamuk, dan saya bertanya kepadamu dengan Nama Allah: Apakah Anda melihat bahwa Jaisyul Mujahidin -yang merupakan salah satu kelompok dari Jaisyul Hur (FSA)- sebagai murtad? Jika masalahnya seperti itu, maka beritahukanlah kepadaku, jadi saya akan menghentikan usaha konsiliasi kedua pihak yang berkonflik. Percuma saja melakukan ini (upaya konsiliasi)!”
Dia berkata kepada saya: “Saya bersumpah, jika kami tahu bahwa mereka adalah murtad, maka kami akan mengumumkannya”.
Saya berkata kepadanya, “Tapi penjagamu di pintu mengklaim bahwa mereka (Jaisyul Mujahidin) murtad. Jadi jelaskan kepada saya!”
Dia mengatakan kepada saya persis seperti ini, “Kami tahu kapan kami harus berbicara dan kapan harus diam.”
Lalu saya diam kemudian pergi. Saya bersaksi kepada Allah atas kata-kata saya ini.
Dan ketika pertempuran pecah antara Khawarij dan pasukan revolusioner (FSA) di daerah Al-Anbari, mereka mengumumkan bahwa mereka melihat kemurtadan FSA. Bahkan, kemurtadan Jabhah Islamiyyah!
Dan ketika pertempuran pecah antara mereka dan Jabhah Nusrah di Deir Az-Zour, mereka menggambarkan Jabhah Nusrah di sana sebagai murtad! Dan ketika pecah pertempuran di Aleppo mereka menyebut Jabhah Nusrah di Aleppo sebagai murtad.
Juga ketika pertempuran pecah antara mereka dan Jabhah Nusrah di Qalamoon, mereka menyebut Jabhah Nusrah di Qalamoon sebagai murtad.
Begitulah, setiap kali mereka terlibat pertempuran dengan suatu kelompok, mereka menyebutnya murtad.Tak ada daya dan kekuatan kecuali milik Allah.
Hari ini, saudara-saudara Jund Al-Aqsha, dan saudara-saudara dari Jabhah Ansaruddin tidak melawan mereka. Tetapi jika mereka melawan mereka (ISIS), mereka pasti akan menyebut mereka murtad. Kalian akan mengingat apa yang saya katakan sekarang.
Mungkin ada yang akan mengatakan, “Apa dalilnya Anda berbicara ini? Mana buktinya?” Mereka akan mengatakan hal yang serupa!
Saya katakan, “Dulu masalahnya begitu, tapi hari ini setelah apa yang terjadi pada hari kelima di bulan Ramadhan, maka jangan tanyakan kepada saya tentang bukti.”
Cukuplah bagimu mendengarkan pengakuan juru bicara resmi mereka (Al-Adnani), maka pengakuan sang pemilik dalil (cukuplah menjadi bukti dan hujjah) sebagaimana yang diketahui oleh para ulama.
Apa yang terjadi pada hari kelima di bulan Ramadhan adalah tanda yang berbeda bagi setiap orang yang jujur, saya katakan orang yang jujur dari para pendukung mereka atau siapapun yang mencari kebenaran dalam masalah ini.
Ketika juru bicara resmi mereka berbicara, dan mengutuk dirinya sendiri tahun lalu, maka Allah menurunkan kebenaran dan mengungkap kepalsuan dan kebohongannya melalui lisannya sendiri. Ini adalah salah satu keajaiban dari bencana yang saat ini terjadi pada umat Islam.
Terlebih lagi, sebelumnya setahun yang lalu saya pernah mengatakannya dan juga sebelumku ada orang lain yang mengatakannya, bahwa mereka (ISIS) mengkafirkan orang yang memerangi mereka.
Untuk alasan ini, para pendukung dan pengikut mereka menyangkal hal ini, mengatakan ini adalah tuduhan.
Kemudian, muncullah juru bicara resmi mereka menyangkal hal tersebut (mengkafirkan yang memerangi mereka). Bahkan dia melaknat dirinya dan bermubahalah jika mereka seperti itu; yaitu jika mengkafirkan orang yang memerangi mereka.
Pernyataan ini dirilis pada tahun lalu dalam sebuah pidato yang berjudul “La’natullahi ‘Alal Kadhibin” (Semoga Laknat Allah Ditimpakan Kepada Orang-Orang Yang Dusta)
Di salah satu bagian dia (Al-Adnani) mengatakan, “Dan dia (Abu Abdullah As-Syami) mengklaim bahwa Daulah memandang setiap orang yang memeranginya itu telah menjadi orang yang memerangi Islam lagi keluar dari millah Islam. Dan bahwa Daulah mengkafirkan dengan Lawazim, Mutasyabihat, Ihtimalaat dan Maalaat.”
Kemudian dia berkata: “Ya Allah sesungguhnya saya menjadikan Engkau sebagai saksi bahwa apa yang telah saya sebutkan tadi dari apa yang telah dikatakan oleh hamba-Mu Abu Abdillah Asy Syamiy adalah kedustaan dan pengada-adaan terhadap Daulah, dan bahwa itu bukan termasuk manhaj-nya yang dianut Daulah, bahkan ia mengingkari orang yang melakukannya. Ya Allah, barangsiapa yang dusta maka jadikanlah terhadapnya laknat-Mu, dan perlihatkanlah kepada kami padanya tanda…”
Setelah pidato tersebut dan kata-kata dari juru bicara ini, ia kembali muncul pada hari kelima di bulan Ramadhan tahun 1436 H, dan tampil dalam rekaman yang berjudul (“Ya Qaumana Ajiibu Daa’iyallah” Wahai kaum kami, jawablah seruan Allah).
Dia mengatakan: “Berhati-hatilah, dengan memerangi Daulah Islamiyyah, maka kalian telah kafir, baik sadar maupun tidak.”
Ya Allah!! Ini adalah ungkapan yang besar yang membuat gunung bergetar. Dia mengkafirkan setiap orang yang memerangi Daulahnya, sedangkan setahun yang lalu dia melaknat dirinya sendiri (jika dia berbuat seperti itu) dan kami katakan Amin, Amin.
Dan kalian juga mengatakan Amin wahai kaum Muslimin. Dalil apa lagi yang kalian harapkan wahai para pencari kebenaran? Wahai kalian yang masih ragu-ragu dalam hal ini dari kelompok pejuang Arab dan non-Arab di timur dan barat.
Saya katakan: Demi Allah, jika ada orang yang mendengarkan pidato berbahaya ini, dia tahu seperti apa bahaya takfir yang seperti ini, namun dia tidak meninggalkan perkara itu dan mengubah sikapnya, maka menurut saya tidak ada yang mencegah dia untuk melakukannya selain hawa nafsunya.
Seperti yang kita ketahui bahwa pembatal Islam ada sepuluh, dan mereka telah menambahkan pembatal-pembatal keislaman lainnya.
Kalian lihat seperti apa kerusakan pada Aqidah, Tauhid dan pada agama Allah dan millah Ibrahim yang ditimbulkan oleh orang-orang ini?!
Demi Allah! Sungguh hari kelima dari Ramadhan adalah tanda yang jelas bagi para pencari kebenaran, Wallahu Musta’an.
Wahai kalian yang mendukung mereka (ISIS) atau masih ragu-ragu dalam urusan mereka, hendaklah kalian melihat apa yang aku katakan tadi.
Demi Allah, saya tidak melihat satu Jamaah yang lebih buruk dalam moral dan jauh dari tuntunan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dari Jamaah ini.
Kami bertempur melawan musuh agama Syiah Rawafidhah dan Nushairiyyah dan yang serupa mereka, tapi kami belum pernah mendengar penghinaan dan laknat seperti yang kami dengar dari orang-orang itu (ISIS).
Cukuplah bagi kalian dengan kata-kata Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits Shahih: “Sesungguhnya yang paling dekat kedudukannya denganku pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya (moral) di antara kalian.”
Demi Allah, kami tidak pernah melihat suatu kelompok yang sering bertaqiyyah lebih daripada mereka. Kami telah menyadari sebelumnya bahwa sifat (taqiyyah) ini di (Syiah) Rawafidh tapi kami telah melihat mereka (ISIS) melakukannya berkali-kali!
Dan tidaklah mereka melakukan semua ini- maksud saya: mengkafirkan manusia dan memerangi mereka, kecuali dengan menggunakan taqiyyah (kepura-puraan). Bahkan dengan taqiyyah mereka mengkafirkan Jabhah Islamiyyah dan Jabhah Nusrah.
Mereka merilis pernyataan mengkafirkan Jabhah Islamiyyah sementara dengan bertaqiyyah, mereka memang belum mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan Jabhah Nusrah sebagai kafir sampai saat ini.
Padahal pengkafiran terhadap Jabhah Nusrah telah beredar di kalangan individu mereka sejak dulu.
Mereka belum merilis pernyataan hanya karena ingin membawa saudara-saudara kita yang tersisa di cabang-cabang Al-Qaeda. Namun pada kenyataannya, mereka menganggap semua orang yang melawan mereka kafir, dan telah mengkafirkan Jabhah Nusrah sejak dulu.
Dan jika kita menerka-nerka bagaimana pikiran mereka, mereka akan mengkafirkan Syaikh Ayman Az-Zhawahiri Hafizhahullah dan seluruh cabang Al-Qaeda yang tersisa. Oleh karena itu, kami katakan: “Hari-hari akan menunjukkan kepada kalian apa yang kalian tidak ketahui.”
Saya katakan: Demi Allah, sungguh aku tidak pernah melihat suatu Jamaah atau pendukung yang seringkali berbohong daripada mereka. Akan tetapi saya tidak memukul rata semuanya.
Di antara pendukung mereka ada yang tidak berbohong, tetapi mereka tahu bahwa saudara mereka di dalam tanzhim (ISIS) berbohong tetapi mereka mendiamkannya. Atau mungkin mereka diam karena berprinsip: Itu bukan urusanku dan mereka tidak menggangguku!
Saya tidak akan menceritakan banyak kasus yang terjadi. Akan tetapi saya akan berbicara mengenai kasus yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, dan di antara kasus yang paling penting adalah kasus Abu Al-Harits Al-Homsi.
Mereka telah menyebarkan tuduhan palsu dan kebohongan bahwa saya menerima senjata dan uang tetapi itu sama sekali tidak benar. Wallahu Musta’an.
Ada juga kasus pemboman Darkush. Mereka mengklaim bahwa mereka membunuh 20 orang musuh namun pada kenyataannya, hanya pelaku pengeboman itu yang tewas.
Bahkan mereka merilis pernyataan tentangnya, dan menggabungkan antara dua pemboman (sebagai penipuan), kemudian para pengikut mereka mempercayainya.
Adapun ketika kami mengingkari hal tersebut, mereka merilis rilisan yang panjang (sebagai bantahan), dan ketika mereka diminta untuk bermubahalah mengenai kasus tersebut sebelum tiga bulan, namun mereka menolak.
Sampai saat ini saya terus mengajak mereka bermubahalah tentang kasus ini dan banyak kasus lainnya mengenai kebohongan mereka, namun mereka menolak karena mereka sadar mereka berbohong. Wallahu musta’an.
Salah satu kebohongan mereka juga, bahwa ketika Mujahidin demi Allah memerangi rezim di Idlib dan mencapai kemenangan, mereka datang demi menghentikan kemenangan Mujahidin untuk menyelamatkan rezim dengan menusuk mujahidin di Aleppo dan mengklaim bahwa mujahidin yang memulai peperangan dengan mereka.
Mereka menipu para pendukung dan orang-orang dengan rilisan media yang memukau. Namun Allah akan membuatnya jelas mana yang Hak walaupun harus memakan waktu yang lama.
Ada pepatah: Kau mungkin dapat berbohong kepada beberapa orang untuk jangka waktu, tetapi kau tidak bisa membohongi semua orang sepanjang waktu!
Kebohongan lain adalah bahwa mereka memotong bahan minyak (solar) untuk orang-orang di Suriah meskipun mereka tahu bahwa sebagian besar kehidupan bergantung padanya seperti rumah sakit dan mesin di rumah, ini yang menyebabkan kenaikan harga dan kematian banyak bayi di rumah sakit.
Bahkan mereka (penduduk Suriah) menghadapi bulan Ramadhan pada musim panas, bercampur di dalamnya lapar, haus dan panas. Ditambah dengan siang hari yang lebih lama.
Demi Allah, mereka (penduduk Suriah) mengadukannya kepada Daulah Al-Baghdadi (ISIS) siang dan malam, namun mereka membuat klaim palsu menuduh bahwa yang memotong diesel adalah koalisi (Mujahidin).
Dan saya saat ini juga mengajak mereka bermubahalah bahwa yang memotong diesel bukan mereka. Saya siap pergi ke garis kontak di mana tanki diesel masuk, untuk menjelaskan kepada orang-orang siapa yang memblokade Ahlu Sunnah di Syam sebagaimana Nushairiyyah memblokade kalian.
Nushairiyyah memblokade Ahlu Sunnah di Aleppo dan Idlib, sementara Dawaish (Daulah Al-Baghdadi) memblokade mereka dari arah mereka, Hasbunallah wa nikmal wakil..
Untuk alasan ini saya menyerukan kepada diriku, saudara-saudaraku, ummat Islam, para ulama dan seluruh umat agar bermubahalah kepada Allah dengan mendoakan (kehancuran) mereka dan membalas mereka dan memotong kami dari mereka, sebagaimana yang mereka perbuat atas Ahlu Sunnah di Syam, dan mereka telah membunuh orang-orang terbaik dari mujahidin. Wallahu Musta’an!
Sebagai penutup…
Wahai orang-orang yang jujur dari anak-anak Daulah, mereka yang tidak bergabung dengan Daulah kecuali bercita-cita untuk menolong agama Allah Subhanahu wa ta’ala dan menegakkan Khilafah Islamiyyah.
Sungguh komandan-komandan kalian telah menipu kalian mereka memanfaatkan semangat anak muda untuk berjihad di jalan Allah untuk memecah belah barisan Mujahidin dan menghancurkan Jihad:
Takutlah kepada Allah! Masalah pada hari ini adalah masalah darah dan mengkafirkan kaum Muslimin. Posisikan diri kalian sejujurnya, jangan pedulikan siapa penulis kata-kata ini.
Sungguh kita semua suatu hari nanti akan mati terkena peluru, rudal, bom atau kematian yang diinginkan Allah Subhanahu wa ta’ala kepada kita. Kemudian kita akan menghadapi Allah di mana mereka yang terzhalimi akan mengambil haknya dari yang menzalimi.
Saya tidak ragu mengatakan kepada kalian wahai orang-orang yang jujur:
Demi Allah, sesungguhnya pada hari ini saya tidak ragu mengatakan bahwa ia adalah Jamaah yang tidak kekal (Zailah)! (lawan dari slogan ISIS, Baqiyah)
Sungguh jika benar ia atas haq maka akan hilang kezalimannya.
Bagaimana bisa dikatakan Baqiyah sementara ia (ISIS/IS) bermanhaj bathil?
Bagaimana bisa dikatakan Baqiyah sementara ia bermanhaj takfiri (khawarij) dan menghalalkan darah mereka?
Bagaimana bisa dikatakan Baqiyah sementara berkumpul di dalamnya kerusakan dan kezaliman yang besar terhadap kaum Muslimin?
Sesungguhnya sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap yang zalim pasti akan lenyap (kalah). Dan sudah menjadi sunnatullah semua orang yang mengikuti agama Khawarij akan lenyap, sebagaimana sabda Nabi (Shalallahu ‘alaihi wasallam):
“Setiap kali (khawarij) muncul di sebuah generasi akan ditumpas.”
Jadi, saya menyarankan kalian untuk berdoa kepada Allah dengan segala kerendahan hati dalam bulan suci (Ramadan) ini meminta Dia untuk membimbing kalian ke jalan kebenaran.
Saya tahu bahwa sulit untuk keluar dari mereka tapi seperti kalian membahayakan diri kalian dan datang dari berbagai pelosok negeri untuk mendukung agama Allah Subhanahu wa taala dan mengharapkan menjadi Syahid, maka kalian juga tentu akan mampu dengan izin Allah untuk meninggalkan organisasi ini.
Kukatakan kepada kalian wahai orang-orang yang jujur…
Tak usah pedulikan siapa yang mengatakan kalimat ini, karena urusannya bukanlah urusan yang bersifat pribadi, akan tetapi ia urusan agama dan nasib di sisi Allah, dan keputusan di tangan Allah.
Apa yang akan lakukan dengan lafadz laailaha illaLlah ketika kalian datang pada hari kiamat? Dan apa yang akan kalian katakan tentang mengkafirkan kaum Muslimin?
Dan apa yang kalian katakan dengan memecah belah medan jihad ketika seorang hamba menghadap Allah Rabb semesta Alam?
Jika kalian bingung dengan kebenaran maka saya katakan: Allah telah menjelaskan sikapmu ketika merasa bingung mengenai kebenaran, Dia berfirman: “Maka tanyakanlah kepada Ahli ilmu jika kalian tidak mengetahui.”(Q.S Al-Anbiya: 7)
Di antara rahmat Allah kepada umat dalam zaman ini bahwa para ulama dari berbagai lapisan masyarakat dan pendidikan telah ijma’ atas kesesatan Jamaah ini.
Bahkan jumhur Ulama ummat ini telah menjelaskan bahwa Jamaah ini adalah salah satu dari Jamaah Khawarij yang telah digambarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan sabdanya mengenai mereka: “Anjing-anjing penghuni neraka.”
Jadi berhati-hatilah untuk mencelakakan diri kalian atau membahayakan diri kalian, nyawa hanyalah satu dan kematian hanyalah satu kali, maka hendaklah ia mati di jalan Allah. Cukuplah bagi kalian untuk membaca fatwa Syaikh Al-Thuraifi Hafidhahullah yang mengatakan:
“Aku bersumpah, tanpa diragukan lagi bahwa mereka adalah Khawarij dan orang yang dibunuh oleh mereka memiliki pahala yang lebih besar dari orang yang dibunuh oleh rezim.”
Fatwa Syaikh dalam bidang ushul, Abu Qatadah juga seperti itu. Dan banyak lagi ulama besar lainnya yang sudah diketahui sumbangan mereka untuk jihad, Mujahidin dan perjuangan mereka untuk memenangkan agama Allah ini dan keteguhan mereka dalam kebenaran dan mereka tidak takut celaan orang yang mencela!
Kepada siapapun yang bertanya kepadaku mengenai pendapatku soal Jamaah ini, maka pendapatku sama dengan pendapat Masyayikh dan para ulama kami seperti Syaikh Al-Thuraifi dan Syaikh Abu Qatadah.
Kukatakan kepada kalian yang masih bingung, ikutilah panduan dari para ulama karena mereka adalah cahayanya umat. Dan jika ada seseorang yang ditanyakan kepadanya suatu hukum, dan kemudian dia berfatwa maka dosanya adalah kepada yang memberi fatwa.
Saya memohon kepada Allah agar menunjukkan kalian kebenaran.
Adapun kalian wahai para fans Daulah…
Wahai kalian yang tertipu dengan rilisan media mereka mendukung mereka dari kejauhan sedangkan kalian tidak mengetahui kesesatan mereka.
Dan kalian melihat para ulama di dalam maupun di luar medan Jihad, siang dan malam membicarakan tentang bahayanya Jamaah Daulah.
Dan kalian tahu bahwa mereka ini jika menyampaikan kebenaran mereka sampaikan tanpa mempedulikan siapa yang dihadapi, mereka tidak menjilat Thaghut dan mereka tidak berbicara berdasarkan benci pada seseorang. Bahkan mereka membahayakan diri mereka siang dan malam tatkala mereka mengatakan kata-kata ini.
Justru mereka menambah ancaman pada diri mereka, selain ancaman dari rezim Nushairiyyah, mereka juga harus menghadapi ancaman pembunuhan diam-diam, bom yang dipasang sana sini.
Jadi, apa membuat kalian mendukung mereka sedangkan kalian tahu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membantu dalam membunuh seorang Muslim meskipun dengan satu kalimat saja, ia akan menghadapi Allah dengan tertulis di antara matanya: terputus (jauh) dari rahmat Allah.”
Berkata ulama mengenai tafsirnya, yaitu barangsiapa yang berkata (uq) Alif dan Qaf dan belum menyempurnakan kalimat Uqtul (bunuhlah), maka pada hari kiamat ia akan menemui Allah tertulis di antara kedua matanya: “terputus dari rahmat Allah.”
Maka kalian demi Allah, ketika menolong mereka kalian mengklaim bahwa mendukung mereka dalam memerangi Thawaghit, atau demi memerangi Salibis dan sebagainya, akan tetapi pada kenyataannya kalian mendukung mereka dalam membunuhi kaum Muslimin dan kalian membenarkan apa yang mereka lakukan.
Dan juga kalian menipu pemuda Muslim agar mengikuti mereka. Maka dengan ini, kalian akan memikul dosa besar ketika bertemu Allah di hari kiamat kelak.
Saya memohon kepada Allah agar membimbing saya dan kalian dan agar membimbing semua pemuda Muslim kepada kebenaran, dan agar menunjukkan kepada kami kebenaran dan memberikan jalan untuk mengikutinya, dan menunjukkan kepada kami kebatilan dan memberikan jalan untuk menjauhinya.
Saya mengatakan ini sebagai hujjah di hadapan Allah, saya menyerahkan segala urusan kepada Allah, dan Allah Maha Melihat hamba-Nya.
Sumber: http://justpaste.it/m5nv
(aliakram/arrahmah.com)