Memuat...

224 Desa di Aceh Masih Gelap Setelah Banjir Bandang, Kementerian ESDM Kirim 1.000 Genset Lewat Hercules

Ameera
Ahad, 28 Desember 2025 / 8 Rajab 1447 09:03
224 Desa di Aceh Masih Gelap Setelah Banjir Bandang, Kementerian ESDM Kirim 1.000 Genset Lewat Hercules
224 Desa di Aceh Masih Gelap Setelah Banjir Bandang, Kementerian ESDM Kirim 1.000 Genset Lewat Hercules

JAKARTA (Arrahmah.id) - Sebanyak 224 desa di Provinsi Aceh masih belum teraliri listrik pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut pada akhir November 2025.

Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/12/2025).

“Dalam catatan kami, masih ada 224 desa di Provinsi Aceh yang belum teraliri listrik,” ujarnya, dikutip dari Antara.

Desa-desa tersebut berada di sekitar 10 kabupaten yang infrastruktur kelistrikannya masih dalam proses perbaikan, antara lain Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues.

Bahlil menuturkan, pemerintah terus berkoordinasi dengan PLN untuk mempercepat pemulihan jaringan. Namun, kerusakan infrastruktur akibat banjir dan longsor menyebabkan perbaikan belum bisa optimal dalam waktu singkat.

“Dalam rangka memberikan pelayanan maksimal, kami rapat dengan tim, bicara sama PLN,” katanya.

Sebagai langkah darurat, Kementerian ESDM mengirimkan bantuan 1.000 unit genset berkapasitas rata-rata 5–7 kVA serta 3.000 unit kompor gas bagi warga terdampak bencana di Aceh dan wilayah Sumatera lainnya.

Bantuan tersebut dikirim menggunakan lima pesawat Hercules TNI Angkatan Udara. Dua pesawat mendarat di Lhokseumawe, dua di Rembele, dan satu di Banda Aceh.

“Semua pesawat misinya membawa genset dari Kementerian ESDM,” kata Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Erwin Sugiandi.

Bahlil menegaskan, pengiriman genset ini baru tahap pertama. Pemerintah akan terus melakukan intervensi hingga listrik kembali normal.

Untuk memastikan operasional genset berjalan, pemerintah juga membentuk tim terpadu bersama Pertamina Patra Niaga guna menjamin pasokan bahan bakar.

“Pertamina Patra Niaga yang akan memasok BBM-nya agar saudara-saudara kita yang kena musibah bisa cepat merasakan pelayanan negara,” ujar Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil mengakui pasokan listrik di sejumlah wilayah Aceh mengalami gangguan hingga tiga pekan terakhir. Empat kabupaten, yaitu Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tengah bahkan masih berada di bawah 50 persen suplai listrik akibat kerusakan jaringan dan tower distribusi.

Menurutnya, kendala bukan pada mesin pembangkit, melainkan infrastruktur kelistrikan yang rusak dan belum sepenuhnya aman dioperasikan.

“Andaikan pun dihidupkan, itu akan berdampak pada keselamatan warga,” tegasnya.

Meski demikian, sebagian wilayah Aceh dilaporkan sudah kembali normal, seperti Banda Aceh yang berhasil pulih penuh pada 18 Desember 2025.

Pemerintah berharap pemulihan jaringan tegangan rendah di wilayah terdampak segera tuntas agar seluruh daerah kembali teraliri listrik.

(ameera/arrahmah.id)