WASHINGTON (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengatakan bahwa ia mencari bantuan AS untuk melawan Al Qaeda di negaranya dan menyalahkan kebangkitan kelompok tersebut dalam kevakuman kekuasaan di wilayah Irak, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada Kamis (31/10/2013).
Pada kunjungan pertamanya ke Washington dalam dua tahun ini, Maliki bertemu dengan Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, dan Angkatan Darat, Jenderal Martin Dempsey, sebelum berbicara di US Institute of Peace. Dia akan bertemu dengan Presiden Barack Obama pada Jumat (1/11).
Berbicara kepada audiens sekitar 200 orang, Maliki menyoroti kekerasan “ekstrimis” di negaranya. Dia menekankan hubungan AS-Irak dan penderitaan sebagai akibat kekerasan setelah perang tahun 2003 untuk menggulingkan Saddam Hussein.
“Kami merupakan mitra dan kami menumpahkan darah bersama-sama memerangi ‘terorisme’,” kata Maliki melalui seorang penerjemah, dan menambahkan “Ini memungkinkan kami untuk ‘menang’ atas ‘terorisme’ di Irak.”
Banyak pejabat AS tidak setuju dengan pandangan Maliki tentang penyebab kekerasan di Irak dan telah menyaksikan dengan cemas saat ia dan pemerintahnya telah bergerak lebih dekat ke Iran, sementara mengabaikan panggilan Washington untuk memberikan Sunni dan minoritas Kurdi peran yang lebih besar dalam pemerintahan.
Dengan tangkas Maliki mengklaim bahwa segala sesuatu yang telah dilakukan mengikuti prosedur konstitusi Irak dan bahwa para pemimpin Irak berbagi pandangan umum tentang masa depan, terlepas dari apakah mereka Sunni, Syi’ah atau Kurdi.
“Kami memiliki kesamaan, kami memiliki kesamaan visi didasarkan pada konstitusi yang kami bangun,” klaimnya. “Tetapi jika Anda ingin bertanya kepada saya mengapa kita memiliki masalah, saya akan mengatakan, tentu saja, demokrasi … membutuhkan banyak waktu, membutuhkan solusi.”
Anggota parlemen di Kongres AS mengirim surat kepada Obama pada Kamis, dan menggaris bawahi sikap Maliki dan menyalahkan tindakan pemerintahnya yang telah menyebabkan terjadinya kekerasan di Irak. Sedangkan Maliki menyalahkan kebangkitan Al Qaeda di Irak pada revolusi Musim Semi Arab yang menggulingkan diktator lama.
“Kevakuman ini diciptakan oleh Al Qaeda dan kelompok-kelompok lain yang mampu memanfaatkan situasi ini dan mendapatkan lahan,” katanya. “Mereka diuntungkan oleh jatuhnya struktur negara, jadi sekarang kita melihat realitas baru … yang memungkinkan ‘terorisme’ untuk kembali.”
Maliki akan segera mencari helikopter serang Apache dan peralatan militer AS lain untuk melawan Mujahidin Al Qaeda saat kekerasan sektarian telah melintasi perbatasan dari Suriah.
“Kami berbicara dengan Amerika dan kami mengatakan kepada mereka bahwa kita perlu untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman mereka, dari informasi intelijen dan dari pelatihan ,” kata Maliki.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan kepada wartawan ia berharap Obama mendiskusikan kebutuhan militer Irak dengan Maliki pada pertemuan mereka pada hari Jumat. Dia mengatakan “tidak ada pertanyaan” Obama akan meningkatkan kekhawatiran mengenai kekerasan di Irak dan “kebutuhan untuk mengambil langkah-langkah, langkah-langkah damai, untuk mengurangi kekerasan itu.”
Ditanya apakah Obama akan mendorong untuk mengatasi resistensi kongres untuk bantuan militer untuk Irak, Carney mengatakan, “Kami percaya bahwa bantuan lanjutan (ke Irak) sangat diperlukan, dan menolak bantuan itu akan bertentangan dengan kepentingan kita di Irak.” (Fitri asad/arrahmah.com)