ISLAMABAD (Arrahmah.id) – India dan Pakistan saling menembakkan rudal ke pangkalan militer masing-masing pada Sabtu pagi (10/5/2025), dalam eskalasi terbaru menuju potensi perang habis-habisan.
Pakistan menuduh India melancarkan serangan ke dalam wilayahnya selama empat malam berturut-turut, termasuk meluncurkan rudal balistik ke setidaknya tiga pangkalan udara. Islamabad menyatakan bahwa sebagai tanggapan, mereka meluncurkan kampanye militer besar bertajuk Operasi Bunyan Marsoos (bahasa Arab: struktur yang terbuat dari timah), yang menargetkan sedikitnya enam pangkalan militer India.
India, di sisi lain, menuduh Pakistan sebagai pihak yang memulai serangan. Pejabat militer India mengklaim bahwa Pakistan telah menargetkan beberapa pangkalan militer mereka, dan bahwa rudal-rudal yang diluncurkan ke wilayah Pakistan merupakan bentuk balasan, lansir Al Jazeera.
Namun, terlepas dari siapa yang memulai serangan pada 10 Mei, fakta bahwa kedua negara kini menyerang pangkalan militer satu sama lain di wilayah yang luas—jauh di luar Kashmir, wilayah yang disengketakan—menandakan bahwa konflik ini telah memasuki fase yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tidak pernah sebelumnya dua rival Asia Selatan ini saling menyerang dalam skala sebesar ini di luar empat perang yang pernah mereka jalani.
Apa yang Terjadi pada Pagi Hari 10 Mei Menurut Pakistan?
Pakistan menyatakan bahwa India meluncurkan sejumlah pesawat tak berawak ke wilayahnya, diikuti oleh serangan rudal balistik ke setidaknya tiga pangkalan udara utama.
Pangkalan-pangkalan udara Pakistan yang diserang India:
- Pangkalan Udara Nur Khan: Terletak di dekat Chaklala, Rawalpindi. Berfungsi sebagai pusat operasional dan pelatihan utama, menjadi markas penting bagi komando Angkatan Udara Pakistan dan mendukung operasi transportasi, logistik, serta penerbangan VIP.
- Pangkalan Udara Murid: Terletak di Chakwal, sekitar 120 km dari Islamabad. Merupakan pangkalan operasi maju vital bagi Angkatan Udara Pakistan, dengan peran penting dalam pertahanan udara dan kesiapan tempur.
- Pangkalan Udara Rafiqui: Terletak di Shorkot, Punjab. Menjadi markas bagi skuadron pesawat tempur.
Sebagai balasan, Pakistan menyatakan telah meluncurkan serangan udara terhadap sejumlah pangkalan militer India, antara lain:
- Pangkalan Udara Udhampur: Terletak di Kashmir yang dikelola India dan merupakan markas besar Komando Utara Angkatan Darat India.
- Pangkalan Udara Pathankot: Terletak di Punjab, India. Merupakan bagian penting dari operasi garis depan Angkatan Udara India. Pernah menjadi sasaran serangan bersenjata pada 2016 yang menewaskan enam tentara India, yang kemudian disalahkan pada kelompok Jaish-e-Mohammad.
- Posisi Senjata Artileri Drangyari: Terletak di Jammu dan Kashmir yang dikelola India.
- Depot Dukungan Lapangan Uri: Terletak di Kashmir yang dikelola India. Pada 2016, tempat ini pernah diserang oleh militan yang menewaskan 19 tentara India. India menyalahkan Jaish-e-Mohammad dan melakukan apa yang disebut “serangan bedah” di Kashmir yang dikelola Pakistan.
- Nagrota: Kota di Kashmir yang dikelola India dan menjadi lokasi penyimpanan rudal BrahMos hasil kerja sama India-Rusia.
- Beas: Terletak di Punjab, India. Menjadi fasilitas penyimpanan rudal BrahMos.
- Pangkalan Udara Adampur: Terletak di Punjab, India. Merupakan markas sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia.
- Pangkalan Udara Bhuj: Terletak di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi.
Apa yang Dikatakan India?
Dalam konferensi pers, Menteri Luar Negeri India Vikram Misri menuduh Pakistan memicu provokasi dan eskalasi. Ia menegaskan bahwa New Delhi hanya merespons serangan dari tetangganya.
Ia didampingi oleh Kolonel Sofia Qureshi dari Angkatan Darat India dan Komandan Sayap Vyomika Singh dari Angkatan Udara India, yang menyampaikan versi India terkait kejadian tersebut.
Qureshi menyatakan bahwa Pakistan menggunakan “pesawat tak berawak, senjata jarak jauh, amunisi berkeliaran, dan pesawat tempur untuk menargetkan wilayah sipil dan infrastruktur militer”.
“Militer Pakistan juga melakukan intrusi udara menggunakan pesawat tanpa awak dan menembakkan senjata kaliber berat di sepanjang Garis Kendali (LoC),” katanya. Amunisi berkeliaran, atau drone bunuh diri, dikendalikan dari jarak jauh dan dirancang untuk menabrak target.
India menyatakan telah menembak jatuh sebagian besar rudal dan pesawat tak berawak yang masuk. Namun, Qureshi dan Singh mengakui bahwa pangkalan udara di Udhampur, Pathankot, Adampur, dan Bhuj mengalami “kerusakan terbatas”.
Militer India membantah klaim bahwa pangkalan-pangkalan itu mengalami kerusakan signifikan, dan merilis foto-foto fasilitas tersebut dengan cap waktu untuk memperkuat pernyataan mereka. Sementara itu, militer Pakistan mengklaim bahwa pangkalan Udhampur dan Pathankot telah “dihancurkan.”
Pejabat India menyatakan bahwa setidaknya lima orang tewas akibat tembakan rudal Pakistan pada Sabtu.
Apa Itu Operasi Bunyan Marsoos?
Operasi Pakistan ini dinamai Bunyan Marsoos, sebuah frasa Arab yang berarti “struktur yang terbuat dari timah”.
Frasa ini berasal dari Al-Qur’an: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang tersusun rapi seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
Dalam konteks Al-Qur’an, frasa ini melambangkan persatuan dan kekuatan di antara orang-orang beriman yang berjuang untuk tujuan yang benar.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Para analis berulang kali memperingatkan perlunya de-eskalasi segera antara dua negara tetangga bersenjata nuklir ini sebelum situasinya menjadi “tidak dapat dipulihkan”.
India menyatakan pada 10 Mei bahwa mereka bersedia menghentikan siklus eskalasi jika Pakistan bersedia menahan diri.
Namun, Kamran Bokhari, direktur senior di New Lines Institute for Strategy and Policy, mengatakan bahwa serangan-serangan India ke pangkalan udara Pakistan telah memperburuk situasi secara drastis.
“Dengan dihantamnya Pindi dan pangkalan udara lainnya seperti di Sargodha, perang telah berubah menjadi lebih buruk,” ujarnya kepada Al Jazeera. “Kita sekarang menyaksikan perang dalam skala yang jauh lebih besar.”
Muhammad Faisal, analis keamanan Asia Selatan di University of Technology Sydney, menyatakan bahwa Pakistan tidak memiliki banyak pilihan selain memberikan respons tegas.
“Pakistan dapat menggunakan jet-jet tempurnya dalam mode standoff atau meluncurkan serangan rudal jarak jauh ke pangkalan udara India yang melewati sistem pertahanan udara. Selama tiga hari terakhir, kedua belah pihak telah secara signifikan memetakan pertahanan udara masing-masing, dan sekarang putaran eskalasi berikutnya telah tiba,” katanya kepada Al Jazeera.
(haninmazaya/arrahmah.id)