YARMOUK (Arrahmahcom) – Penembakan oleh rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad menewaskan sedikitnya 19 warga sipil di daerah Damaskus selatan yang dikuasai oleh pejuang Suriah pada Jum’at (27/4/2018), menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Sedikitnya 17 warga sipil termasuk tujuh anak terbunuh di kamp pengungsi Palestina Yarmouk dan dua anak lain di lingkungan Qadam di dekatnya, ketika tentara rezim melanjutkan pemboman sengit di daerah itu, lasnir MEE.
Kelompok pemantau yang berbasis di London tersebut mengatakan sedikitnya 36 orang tewas sejak ofensif baru oleh rezim untuk merebut kendali Yarmouk dimulai pada 19 April.
“Kami hidup dalam pengepungan, penembakan dan kehancuran, tetapi kami belum melihat yang seperti ini,” ujar Fatimah, seorang ibu Suriah berusia 20 tahun mengatakan kepada Reuters melalui telepon dari Yalda.
“Serangan udara tidak berhenti.”
Fatimah termasuk di antara 5.000 warga sipil yang melarikan diri ke Yalda sejak pertempuran meningkat pekan lalu, menurut UNRWA.
“Keluarga-keluarga yang berhasil mengungsi ke Yalda telah dipaksa untuk tidur di jalan atau tempat penampungan sementara,” ujar juru bicara UNRWA Chris Gunness dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa pos pemeriksaan ke daerah itu tertutup bagi warga sipil dan barang-barang.
Penduduk Yalda lainnya, Rai Alsayed mengatakan melalui telepon bahwa dia tidak pernah menyaksikan kehancuran seperti itu.
“Ini hari kiamat, semuanya hancur,” katanya.
“Ini adalah situasi yang sangat tragis.”
Kantor berita rezim, SANA, mengatakan militer akan terus melanjutkan operasinya sampai “kontrol terbentuk di selatan Damaskus”. (haninmazaya/arrahmah.com)