BERLIN (Arrahmah.com) – Mewaspadai kemungkinan serangan terorisme, pemerintah konservatif Jerman menyerukan komunitas Muslim Jerman untuk mencerabut akar ‘ekstrimisme’ di masjid-masjid, serta melaporkan siapapun yang dicurigai kepada pihak yang berwenang, lansir The Local.
Stefan Müller, juru bicara kelompok parlemen Kristen Demokrat dan Persatuan Kristen Sosial, menyatakan bahwa sekitar 2.500 masjid di Jerman harus mepererat kerja sama dengan pemerintah, terutama dalam menangani perang melawan ‘terorisme’.
“Dalam menghadapi situasi, komunitas masjid diserukan agar waspada betul terhadap fanatisme yang mungkin timbul di kalangan mereka,” kata Müller pada harian Jerman Neue Osnabrücker Zeitung.
Mayoritas muslim di Jerman harus selalu awas dengan tindakan terorisme, Müller menekankan.
“Menjadi salah satu kepentingan kaum muslim untuk mencegah kekerasan terhadap Islam yang dilakukan oleh kaum radikal,” lanjutnya.
Müller meminta agar dewan masjid mengintensifkan kerja sama dengan agen keamanan dan segera melapor jika melihat hal-hal yang mencurigakan.
Kekhawatiran berlebih pemerintah Jerman terhadap Islam inilah yang justru dinilai pihak muslim sendiri sebagai bentuk diskriminasi dan teror yang nyata.
Kepala Dewan Pusat Muslim, Alman Mayzek, sebelumnya mengatakan bahwa tidak sedikit muslim di Jerman yang justru merasa ada di bawah ancaman hanya karena keyakinan mereka. Mayzek melaporkan, sejumlah masjid menjadi objek kebencian yang diungkapkan melalui surat kaleng berisi ancaman serta pengrusakan sarana dan prasarana.
Di tengah perdebatan yang tajam megenai ancaman terorisme ini, menteri dalam negeri Jerman, Thomas de Maizière, juga memperingatkan agar pemerintah tidak semena-mena menahan muslim dan memperingatkan pemerintah dan warga Jerman agar tidak terjebak histeria debat serta stigmatisasi terhadap muslim. (althaf/arrahmah.com)