TEL AVIV (Arrahmah.com) – Otoritas pendudukan “Israel” masih tetap mengisolasi dua tahanan perempuan Palestina yang bernama Muna Qa’dan dan Shirin Issawi, menurut pusat studi tahanan Palestina, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Jum’at (26/9/2014).
Menurut pusat studi tersebut, pihak tahanan “Israel” melarang Muna Qa’dan dikunjungi oleh keluarganya selama lebih dari 22 bulan dengan dalih keamanan.
Pusat studi itu juga menegaskan bahwa dua tahanan perempuan tersebut mengalami kondisi penahanan yang sulit di mana mereka menerima perlakuan brutal dan tidak manusiawi, termasuk pelecehan seksual.
Sementara itu, para tahanan politik Palestina dan tahanan lainnya meminta kepada kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional untuk mendesak “Israel” agar mencabut perangkat pengintai yang terpasang di penjara mereka. Para tahanan itu menegaskan bahwa perangkat itu bisa menyebabkan kanker.
Para tahanan itu mengatakan dalam sebuah surat yang bocor baru-baru ini bahwa perangkat pengintai ini memancarkan radiasi yang bisa mengganggu kesehatan dan penyakit kronis.
(ameera/arrahmah.com)