OGAN ILIR (Arrahmah.com) – Kepolisian Polsek Indralaya mengamankan seorang mahasiswa yang dituduh partisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Selasa (17/2/2015) sekitar pukul 16.00. Saat ditangkap polisi, mahasiswa tersebut tengah berada tak jauh dari lingkungan kampus universitas yang berada di Indralaya pukul 16.00.
Remaja berinisial AS tercatat berdomisili di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. Selain menangkap remaja yang berusia lebih kurang 20 tahun itu, polisi juga menyita sejumlah barang dari tempat penginapannya. Polisi mengamankan beberapa dokumen beserta sebuah bendera menggambarkan tulisan Arab yang diduga lambang ISIS dan satu unit laptop miliknya. Guna pemeriksaan sekaligus penyelidikkan lebih lanjut, AS akhirnya dibawa ke Mapolres OI.
Informasi yang berhasil dihimpun dari pihak kepolisian menyebutkan, penangkapan yang dilakukan polisi terhadap AS, berawal saat aparat keamanan menerima pengaduan dari keluarga seorang remaja puteri berinisial Rk yang juga merupakan mahasiswa di perguruan tinggi negeri yang sama. Dalam pengaduan tersebut, menyatakan Rk diduga telah dibawa lari selama beberapa hari oleh AS tanpa izin pihak keluarga remaja puteri tersebut.
Namun setelah ditelusuri oleh pihak kepolisian, akhirnya pada Selasa (17/2/2015) lalu, diketahui AS dan Rk pada saat itu tengah berada tak jauh dari wilayah Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Kabupaten OI dan langsung diamankan oleh Polisi.
Saat ditangkap petugas ke Mapolres OI, kondisi fisik AS dalam keadaan pucat dengan tubuh yang berperawakan tinggi kurus serta berambut ikal panjang dengan tatapan mata yang sembab.
Di Mapolres OI, beberapa orang tokoh agama dari Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Ogan Ilir, beserta alim ulama dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakanmenag) OI H Subrata juga turut mendampingi AS bersama kedua orang tuanya ke ruang Pidana Khusus (Pidsus) Polres OI. Namun sayang, AS tidak bisa memberikan komentar, begitu pun Rk yang terlihat berada di ruang tertutup Mapolres OI sembari didampingi beberapa orang anggota Polwan Polres OI, tanpa bisa diwawancarai oleh awak media.
Menurut keterangan seorang anggota kepolisian yang bertugas di Mapolres OI mengatakan, saat diinterogasi mengenai adanya video beserta dokumen-dokumen buku miliknya yang menggambarkan seorang mengenakan penutup kepala bertuliskan Arab sedang melakukan latihan layaknya sebuah latihan militer dibekali sepucuk senjata laras panjang dan terlihat mengenakan seutas tali sembari berguling-guling di lapangan dan dalam video itu adanya sebuah bendera berlambangkan organisasi ISIS.
“Ia tak menjawab, darimana asalnya video itu. Menurutnya, itu hanya dokumen saja,” ujar seorang petugas Kepolisian menirukan ucapan AS, Rabu (18/2/2015).
Menanggapi hal tersebut, Kapolres OI belum bisa memberikan keterangan apakah yang bersangkutan AS diduga merupakan anggota ISIS. Menurut Kapolres pihaknya masih melakukan peyelidikkan dan pengembangan sekaligus mempelajari dulu mengenai adanya barang bukti berupa video yang ada di dalam laptop milik AS, maupun dokumen buku-buku lainnya.
“Terlalu prematur jika menyatakan hal tersebut. Nantilah, ini masih kita pelajari,” ujar Kapolres OI AKBP Asep JS, dikutip dari Sriwijayapost. (azm/arrahmah.com)