KATURAI (Arrahmah.com) – Telah diwartakan sebanyak 33 warga dusun Tiop Mentawai masuk agama Islam. Dengan limpahan hidayah dari Allah Subahanahu wa Ta’ala sekarang jumlah Muslim di Tiop sebanyak 33 orang. Alhamdulillah.
Pengislaman atau pensyahadatan 33 warga dusun Tiop Desa Katurai Kec. Siberut Barat Daya Kab. Kepulauan Mentawai menyisakan kisah dakwah Islam di sana. Adalah Ketua Pengurus Yayasan Muslim Peduli Mentawai (YMPM) Ustadz Muhammad Shiddieq menuturkan kisah para Da’i ilallah yang mendakwahkan Islam di tengah-tengah masyarakat yang kafir ini.
Menurutnya rencananya pensyahadatan tersebut dilaksanakan langsung di Dusun Tiop. Akan tetapi rencana pensyahadatan tersebut sudah diketahui oleh Pendeta pimpinan gereja di Tiop, sehingga sedikit menimbulkan riak di tengah-tengah warga Dusun Tiop.
“Namun syukurlah, Alhamdulillah dengan pertolongan Allah Subahanahu wa Ta’ala tindakan usil pihak gereja dapat cepat teratasi,” katanya.
Untuk menyelesaikan riak kecil ini, tutur Muhammad Shiddieq, para calon muallaf langsung mengambil tindakan cepat dengan menemui langsung pendeta gereja dan mengingatkan pimpinan gereja untuk tidak mencampuri dan memaksakan keyakinan kepada orang lain.
Setelah menemui pimpinan gereja, upaya pendekatan secara persuasif dengan Kepala desa (Kades) juga dilakukan.
Kata Muhammad Shiddieq Kades Katurai meskipun beragama Kristen dia bersifat netral dan cepat tanggap menyelesaikan persoalan yang muncul ini.
Pada kesempatan itu Kades, kata Shiddieq, mengatakan dan menegaskan bahwa agama Islam adalah agama yang lebih dahulu ada di Indonesia. Agama Islam adalah yang diakui dan di lindungi oleh Pemerintah Indonesia. Agama Islam telah membuktikan banyak jasa untuk negara Indonesia.
Maka sebagai pihak perwakilan pemerintah terendah di Daerah ini, saya harus bersikap netral dan menghormati bahkan harus menjunjung tinggi keinginan warga saya yang akan memeluk Islam.
“Sebab setiap warga berhak memeluk agama dan keyakinannya masing-masing selagi masih sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang yang berlaku di negara Indonesia,” kata Kades.
Selanjutnya dia juga mengatakan dirinya tidak ingin di daerah yang saya pimpin ada konflik agama, “Memang di Tiop Muslim sedikit tapi umat Islam paling banyak di Indonesia,” katanya.
Yang menggembirakan Kepala Desa Katurai juga menyinggung perlunya keberadaan Masjid sebagai pusat ibadah umat Islam di dusun ini.
“Kedepannya umat Muslim pasti memerlukan masjid sebagai pusat rumah ibadah mereka di sini. Sebab kalau mereka sudah Muslim sudah pasti dia akan memerlukan rumah ibadah. Ini pasti,” katanya.
“Oleh karena itu untuk tidak lagi ada masalah serupa kedepannya di Dusun Tiop ini, sebagai Kepala Desa saya akan langsung mengeluarkan surat pemberitahuan pembanguan masjid kepada warga Dusun Tiop. Dengan surat pemberitahuan Kepala Desa ini sama artinya Kepala Desa telah mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada warga Muslim untuk mendirikan rumah ibadah mereka,” terang Kades Katurai
Mendengar izin Kades itu, Pengurus YMPM langsung mengurus surat pemberitahuan Kepala Desa untuk mengizinkan mendirikan masjid.
“Alhamdulillah surat tersebut sekarang sudah dimiliki oleh Pengurus Yayasan Muslim Peduli Mentawai. Alhamdulillah. Allahu Akbar,” kata Muhammad Shiddieq menyambut kabar gembira ini.
Saat ini Muslim di Dusun Tiop berjumlah 7 kepala keluarga (KK), 33 jiwa. Sementara warga yang beragama Kristen berjumlah 150 KK. (azmuttaqin/arrahmah.com)