TORONTO (Arrahmah.com) – Seorang remaja yang murtad asal Arab Saudi, Rahaf Mohammed al-Qanun berencana untuk melanjutkan pendidikan, mendapatkan pekerjaan, dan “menjalani kehidupan normal” di Kanada. Ia menambahkan ia ingin melakukan hal-hal yang tidak dapat dia lakukan di rumahnya di Arab Saudi, katanya kepada media Kanada, Senin (14/1/2019).
“Sangat menyenangkan berada di Kanada,” katanya kepada Canadian Broadcasting Corporation dua hari setelah tiba di Toronto dari Bangkok.
“Itu adalah sesuatu yang sepadan dengan risiko yang saya ambil,” katanya.
Kegaduhan yang dibuat Al-Qanun menarik perhatian internasional setelah pekan lalu dia membarikade dirinya di kamar hotel bandara Bangkok karena menolak dikirim pulang ke keluarganya. Al-Qanun menolak bertemu ayah dan saudara lelakinya, yang tiba di Bangkok untuk mencoba membawanya kembali ke Arab Saudi.
Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi mengabulkan status pengungsinya, dan Kanada setuju untuk menerimanya.
Keputusan Kanada untuk memberikan suaka Al-Qanun datang pada saat yang sulit. Hubungan antara Kanada dan Saudi tegang setelah Kanada menuntut pembebasan segera aktivis hak asasi yang dipenjara tahun lalu. Arab Saudi membalas dengan membekukan perdagangan baru dengan Kanada dan memaksa banyak siswa untuk kembali ke kerajaan.
Kasus Al-Qanun telah menarik perhatian global terhadap aturan sosial Arab Saudi yang ketat, termasuk persyaratan bahwa perempuan memiliki izin wali” laki-laki untuk melakukan perjalanan.
Dalam wawancara dengan CBC, Al-Qanun mengatakan: “Saya merasa bahwa saya tidak dapat mencapai impian yang saya inginkan selama saya masih tinggal di Arab Saudi.”
Setelah datang ke Kanada, “Saya merasa dilahirkan kembali, terutama ketika saya merasakan cinta dan sambutan,” klaminya.
“Saya akan mencoba hal-hal yang belum pernah saya coba. Saya akan belajar hal-hal yang tidak saya pelajari. Saya akan mengeksplorasi kehidupan. Saya akan memiliki pekerjaan dan menjalani kehidupan normal,” tambahnya lagi.
(fath/arrahmah.com)