JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) senantiasa membantu perawatan dan pemeliharaan pesawat tempur F-16 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Hal itu disampaikan mantan Komandan Komando Angkatan Udara AS kawasan Asia Pasifik (US PACAF), William J. Begert, saat mengadakan kunjungan kehormatan kepada Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Imam Sufaat, di Jakarta, Selasa (4/1/2011).
Juru bicara TNI AU, Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, usai menghadiri pertemuan itu menyampaikan, perawatan dan pemeliharaan mesin F-16 TNI AU oleh AS sudah berjalan normal pasca-kebijakan embargo AS.
“Sudah tiga tahun ini mereka membantu dan memantau perawatan dan pemeliharaan mesih dan suku cadang F-16 kita,” ungkap Bambang.
Perawatan dan pemeliharaan dilakukan oleh perusahaan Pratt & Whitney, di mana William Begert menjabat sebagai wakil pimpinan pengembangan bisnis dan layanan purna jual perusahaan tersebut.
Bambang mengemukakan, mereka terdiri atas beberapa tim yang rutin datang dua kali setahun melakukan pengecekan terhadap pesawat-pesawat F-16 yang bermarkas di Pangkalan Udara Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
“Secara umum, perawatan dan pemeliharaan mesin yang dilakukan, disesuaikan dengan kondisi yang ada berlanjut seperti sebelum embargo dilakukan dan kemudian dicabut pada November 2005,” katanya.
TNI Angkatan Udara kini memiliki 10 unit pesawat F-16 Fighting Falcon yang bermarkas di Skuadron Udara 3 Pangkalan Udara Iswahjudi. (ant/arrahmah.com)