TEGAL (Arrahmah.com) – Densus 88 menangkap tiga pedagang dan mengamankan sejumlah barang berupa buku panduan agama Islam yang diduga milik tiga anggota jaringan pelaku bom Cirebon, di pasar malam Desa Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (3/5/2011).
Herman, seorang saksi mengatakan belum mengetahui jelas siapa saja dari tiga orang yang ditangkap oleh Densus 88 itu.
“Namun, hanya satu orang yang saya ketahui, yaitu bernama Ipin. Dia penjual sandal di pasar malam dan saat ditangkap Densus 88, Ipin sedang berada di kios pakaian,” katanya.
Ia mengatakan dirinya dan Khotimah istrinya melihat langsung saat Densus 88 melakukan penangkapan terhadap tiga pedagang di pasar malam Desa Pangkah itu. Bahkan istrinya sempat menjerit saat melihat tiga pedagang ditangkap oleh sejumlah polisi berpakaian preman dan dilengkapi dengan senjata api.
“Saat penangkapan, salah seorang polisi sempat menujukan lencana dan berdalih jika tiga pedagang yang ditangkap itu merupakan kawanan perampok,” katanya.
Sehari sebelumnya, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar Djihartono membenarkan penangkapan terduga teroris bernama Musollah di lapangan pabrik gula Pangkah, Kabupaten Tegal, pada Senin (2/5) malam.
Ia mengatakan, dalam penggerebekan tersebut anggota Densus 88 menemukan satu unit granat MK 38, satu unit senapan angin yang dimodifikasi dengan peredam, satu telepon seluler merek Nokia seri 1650, 62 buku keagamaan, dua tas plastik berisi paku, dua buku tabungan BCA atas nama Rohim sebesar Rp4.280.000.
Kemudian, satu kartu tanda penduduk atas nama Suheri, kuitansi pembayaran lapak sebesar Rp400.000, pakaian di dalam karung dan beberapa mainan anak-anak.
“Terduga teroris telah diikuti pergerakannya sejak di daerah Kepuncen, Kabupaten Banyumas, sebelum dilakukan penangkapan di Tegal pada Senin (2/5) sekitar pukul 23.30 WIB,” ujarnya.
Dalam penangkapan tersebut, anggota Densus 88 yang berkoordinasi dengan Polres Tegal dan Polsek Pangkah juga mengamankan tiga rekan Musollah yakni Rohim, Zaenal Arifin, dan Suheri. Namun setelah dilakukan pemeriksaan akhirnya ketiga rekan Musollah itu dilepaskan karena tidak terlibat jaringan terorisme. (rasularasy/arrahmah.com)