FUZULI (Arrahmah.com) – Empat warga sipil Azerbaijan kehilangan nyawa mereka setelah bom ranjau yang diletakkan oleh militer Armenia meledak, kata otoritas negara pada Sabtu (28/11/2020).
Ledakan tersebut terjadi ketika kendaraan yang ditumpangi oleh keempat korban melakukan kontak dengan ranjau darat di desa Ashagi Seyidahmedli di provinsi Fuzuli, kata Kepala Kantor Kejaksaan Azerbaijan, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Provinsi tersebut baru saja dibebaskan oleh pihak bersenjata Azerbaijan dari pendudukan Armenia, yang telah menguasai daerah tersebut selama tiga dekade.
Saat mundur dari wilayah Ashagi Seyidahmedli, pasukan Armenia menanam ranjau darat dan menargetkan warga sipil yang akan memasuki daerah tersebut, kata jaksa dalam pernyataan tertulis.
Untuk menghindari insiden serupa, pemerintah Azerbaijan kemudian mengeluarkan larangan bagi masyarakat sipil untuk memasuki wilayah-wilayah yang telah dibebaskan oleh tentara Azerbaijan tanpa izin khusus.
Konflik antar kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut telah berlangsung sejak tahun 1991, ketika militer Armenia menduduki wilayah Nagorno Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan, dan tujuh wilayah lain di sekitarnya.
Bentrokan terbaru meletus pada 27 September dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia enam minggu kemudian.
Selama bentrokan tersebut, militer Azerbaijan berhasil membebaskan beberapa kota strategis dan hampir 300 pemukiman dan desa-desa yang selama ini dikuasai oleh Armenia.
Sebelumnya, sekitar 20% wilayah Azerbaijan telah diduduki secara ilegal oleh militer Armenia selama hampir tiga dekade. (rafa/arrahmah.com)